Pembobolan Rekening Bank Jambi

Kena Dampak Rekening Bank Jambi Dibobol Rafina, Panti Asuhan di Kerinci Setop Operasi

Tempat tinggal anak-anak yatim piatu itu berubah drastis setelah kena dampak pembobolan rekening Bank Jambi Cabang Kerinci senilai Rp7,1 miliar

Penulis: tribunjambi | Editor: asto s
TRIBUN JAMBI/FRENGKY WIDARTA
SUASANA Panti Asuhan Yayasan Baitul Husna di Desa Sungai Pegeh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi, sepi, Rabu (4/6/2025). Uang rekening yayasan itu dan 27 rekening lain di Bank Jambi Cabang Kerinci senilai Rp7,1 miliar, dibobol Rafina Salsabila, analis kredit Bank Jambi Cabang Kerinci yang kini sudah dipecat. 

Dengan posisinya, ia mendapatkan kepercayaan dari sejumlah nasabah untuk membantu mencairkan dana. Ia juga dipercaya oleh pihak teller karena terbiasa mengurus penarikan nasabah.

"RS ini dipercaya lah. Ada beberapa nasabah itu percaya betul sama RS ini. Karena kepercayaan ini, pihak teller dan yang lain sudah mulai percaya nih sama si RS," kata Taufik.

Kepercayaan tersebut kemudian dimanfaatkan RS untuk melakukan penarikan dana tanpa sepengetahuan pemilik rekening. 

Dia memalsukan tanda tangan dan membuat slip penarikan palsu yang diserahkan kepada teller untuk mencairkan dana nasabah.

Aksi RS berlangsung dari September 2023 hingga Oktober 2024. 

Dia membobol 28 rekening dengan nilai mencapai Rp7,1 miliar. 

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp2 miliar telah dikembalikan kepada nasabah. Sisanya telah digunakan, terutama untuk berjudi secara online.

"Anggaran-anggaran itu yang keluar dari rekening dia itu ke pendaftaran judi-judi online," ungkap Taufik.

Sisa dana yang masih ada di rekening RS saat ini hanya Rp80.000. Hal ini membuat pengembalian dana kepada para korban menjadi sangat kecil kemungkinannya.

Daftar Pemilik Rekening

Kasubdit Perbankan Ditreskrimsus Polda Jambi, Kompol Edi Putra, menjelaskan dari 28 rekening yang dibobol Rafina Salsabila, tiga rekening terbesar yang dibobol milik perorangan, mantan Bupati Kerinci, Adirozal.

"Total kerugian dari tiga rekening tersebut sebesar Rp1,7 miliar, Rp400 juta dan Rp600 juta," ujarnya.

Kemudian, ada 17 rekening guru dan tenaga teknis Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kerinci

"Ada guru PPPK dan staf teknis di Pemkab Kerinci yang menjadi korban," ujar Kompol Edi.

Edi mengatakan sebagian dari dana yang sempat dibobol oleh pelaku telah dikembalikan.

Dana milik 17 PPPK itu berasal dari pinjaman yang telah dicairkan melalui Bank Jambi, namun kemudian diambil alih secara ilegal oleh pelaku. 

"Sebanyak 17 PPPK guru dan staf teknis sudah dikembalikan uangnya. Uang itu berasal dari pinjaman nasabah yang telah cair, lalu diambil oleh pelaku. Nilai uang yang hilang per individu mencapai Rp100 juta," jelas Edi.

Identitas 17 korban tersebut, yaitu DL, RCP, EY, SP, SYD, DM, ETT, AD, MAM, E, SM, EH, BW, M, RM, W, dan MD.

Rekening lain yang jadi sasaran adalah milik empat Anggota DPRD Kabupaten Kerinci, berinisial MZ, J, M, dan NMPP.

"Ya, ada anggota DPRD yang juga menjadi korban," ungkap Edi.

Masing-masing anggota DPRD tersebut diketahui mengajukan pinjaman hingga Rp500 juta, yang kemudian juga dicuri Rafina Salsabila.

Selain itu, masih ada tiga rekening korban lainnya yang belum dikembalikan, yakni milik MS, DH, dan DR.

Kemudian, rekening milik Yayasan Baitul Husnah pun jadi sasaran. "Jumlahnya Rp210 jutaan," kata Edi.

Sudah Tersangka

RS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia dijerat dengan Pasal 49 ayat 1 huruf A Undang-Undang 
Nomor 4/2023 tentang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan.

AKTIVITAS BANK JAMBI - Suasana aktivitas layanan di Bank Jambi Cabang Kerinci tetap berjalan normal.
AKTIVITAS BANK JAMBI - Suasana aktivitas layanan di Bank Jambi Cabang Kerinci tetap berjalan normal. (Tribunjambi.com/ Herupitra)

Dia mendapat ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun, serta denda paling rendah Rp10 miliar dan paling tinggi Rp200 miliar.

Hingga kini, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. (fan)

Nasabah Khawatir

Kasus pembobolan uang di 28 rekening nasabah Bank Jambi Cabang Kerinci menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah nasabah aktif. 

Saat ini, beberapa korban masih enggan melaporkan kasus tersebut ke pihak terkait.

Kepada Tribun Jambi, satu di antara nasabah aktif Bank Jambi, Eli Sasnita, merasa khawatir terkait kasus tersebut.

"Sangat khawatir, makanya saya buru-buru datang ke sini, untuk cek rekening. Alhamdulilah, ternyata aman," katanya, Rabu (4/6).

"Untuk sistem pengamanan rekening nasabah, harus ditingkatkan keamanannya. Kemudian, menurut saya, sistem perekrutan pegawai Bank Jambi harus lebih selektif dan mendalam, sampai bagaimana kondisi keluarganya, tetangganya dan bagaimana sikapnya," ungkap Eli.

Eli Sasnita sangat khawatir jika kejadian dari kasus itu terulang lagi. Apalagi yang terlibat adalah oknum dari pegawai bank tersebut.

Dia berharap pihak Bank Jambi, dapat meningkatkan sistem keamanan dari rekening nasabah, karena menyangkut kepercayaan masyarakat kepada lembaga yang dipercaya sebagai tempat menyimpan uang nasabah, kalau ada kejadian kasus itu, dampaknya akan mengurangi jumlah nasabah. 

"Mudah-mudahan kasus pembobolan dana rekening nasabah di Bank 9 Jambi Cabang Kerinci ini, tidak terjadi lagi untuk kedepannya. 

Aktivitas Tetap Normal 

Di tengah kasus pembobolan rekening nasabah, aktivitas layanan di Bank Jambi Cabang Kerinci tetap normal dan lancar. 

Pelayanan, baik melalui teller, ATM, maupun layanan digital, berlangsung tanpa gangguan.

Pantauan di Bank Jambi Cabang Kerinci yang berlokasi di Siulak, masyarakat tetap antusias melakukan transaksi. 

Antrean nasabah bertransaksi, baik penarikan maupun penyetoran, berlangsung normal. Tidak terlihat keraguan warga terhadap Bank Jambi Cabang Kerinci

“Pelayanan tetap bagus dan cepat. Saya tidak merasa terganggu dengan kabar itu karena di sini semua masih aman,” ujar Wahyu, warga dari Kecamatan Air Hangat.

Meski begitu, beberapa nasabah lain juga ada yang mengungkapkan kekhawatiran. Namun, sejauh ini belum terlihat adanya rush money atau penarikan secara massal dan besar besaran oleh masyarakat. 

"Rasa khawatir tetap ada. Kita harap kasus seperti pembobolan tidak terjadi lagi," ungkapnya.

Pertanyakan Pengawasan dan Kualitas SDM

Dosen Ilmu Ekononi Universitas Batanghari, Pantun Bukit, mengatakan perbankan merupakan sektor jasa yang mengedepankan kepercayaan. 

Dalam kasus ini, perlu dipertanyakan soal sistem check and balence yang seharusnya dilakukan pihak perbankan.

Perbankan harus dipenuhi orang berkompeten, karena ini salah satu produk yang mengedepankan kehati-hatian. 

Terkait kasus ini, artinya kontrol tidak berjalan dengan baik.

Dalam proses pencairan dana nasabah, fungsi pengawasan dari pihak perbankan harusnya dilakukan. Untuk menjamin dana tersebut diterima oleh nasabah yang bersangkutan.

Jika karyawan dengan jabatan analis kredit, bagaimana bisamembobol. Perlu dipertanyakan fungsi pengawasan secara berjenjangnya seperti apa.

Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan, daerah khususnya Bank Jambi, bisa saja menurun.

Selain sanksi pemecatan bagi pelaku, perbankan daerah harus introspeksi diri dan melakukan pembenahan sistem.

Hal tersebut bisa dimulai dari sistem rekrutmen perbankan daerah. Untuk menciptakan sumber daya profesional seleksi, seharusnya dibuka secara umum.

Jika ada pegawai yang masuk melalui koneksi orang dalam/berpengarus, maka masyarakat akan meragukan bagaimana moral dan integritasnya.

Melihat latar belakang tersangka Rafina Salsabila yang memiliki kedekatan dengan para tokoh publik, bisa ada penilaian menilai bahwa sistem rekrutmen "koneksi" masih mengakar di sejumlah perbankan daerah.

Ini menjadi satu di antara hal yang memengaruhi keprofesionalan pada sumber daya manusia pada perbankan daerah tersebut. Hal tersebut membuat lemah, tidak mendapatkan SDM profesional. 

Ke depan, diharapkan ada perekrutan yang transparan, dibuka untuk umum, tidak ada KKN. (tribun jambi/frengky widarta/srituti apriliani/rifani halim/herupitra)

Baca juga: OJK Minta Bank Jambi Perbaiki Tata Kelola Usai Kasus Pembobolan Rekening Nasabah

Baca juga: Sosok Khairul Suhairi, Direktur Bank Jambi yang Pegawai Cabangnya Bobol Rekening Nasabah Rp7,1 M

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved