Pelajar West Papua Demo Tolak MBG, Polres Jayawijaya Imbau Jangan Ada Aksi Tambahan

Terkait rencana aksi damai yang digelar solidaritas pelajar West Papua (SPWP), Polres Jawawijaya mengeluarkan sejumlah imbauan, Senin (17/2/2025).

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun-Papua.com/istimewa
KAPOLRES JAYAWIJAYA: Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibiwo mengimbau masyarakat tidak terprovokasi demonstran MBG yang direncanakan Senin, (17/2/2025). Ia memastikan polisi akan menindak tegas oknum yang mencoba memicu terjadinya gangguan kamtibmas. 

Koordinator aksi, Aluri Wandik menjelaskan unjuk rasa tersebut didasari dari hadirnya program Makan Bergizi Gratis tersebut.

Kata dia, program MBG tersebut tidak memberikan dampak positif bagi pelajar di Papua.

Menurutnya, pelajar di Bumi Cendrawasih itu lebih membutuhkan pendidikan gratis daripada makanan gratis.

"Kami tidak butuh makanan gratis, kami butuh pendidikan gratis. Bagi kami, makanan gratis tidak ada gunanya karena di rumah kami sudah ada makanan.

Oleh karena itu, besok kami akan menggelar aksi menolak program ini," ujar Aluri dilansir dari Tribun-Papua.com, Minggu (16/2/2025).

Aluri menambahkan, pihaknya telah mengajukan surat izin ke beberapa instansi, termasuk kepolisian.

Sehingga aksi dipastikan berjalan sesuai aturan.

Rencananya, aksi ini akan dipusatkan di depan kantor Dinas Pendidikan Provinsi Papua.

"Tujuan aksi kami adalah mendatangi Dinas Pendidikan. Surat izin sudah kami bagikan ke beberapa instansi, termasuk kepolisian. Aksi ini akan diikuti oleh anggota SPWP," jelasnya.

Baca juga: Ramai Link Video Mirip Bulan Sutena 8 Menit Masih Dicari di TikTok, Warganet: Kok Bisa Masih Viral

Senada dengan Aluri, perwakilan SPWP lainnya, Yeskiel Walela, menegaskan, bahwa tuntutan utama mereka adalah agar kebijakan MBG dialihkan menjadi pembiayaan pendidikan gratis.

"Kami ingin kebijakan Makan Bergizi Gratis ini dialihkan menjadi pembiayaan pendidikan gratis. Dengan begitu, siswa dari keluarga ekonomi lemah di Papua bisa belajar tanpa terbebani biaya sekolah yang tinggi, terutama di sekolah swasta," pintanya.

SPWP juga mengajak pelajar dari berbagai tingkatan, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa dan guru honorer yang terdampak pemotongan anggaran pendidikan untuk bergabung dalam aksi ini.

"Kami mengundang secara terbuka kepada semua pelajar sejak tanggal 12 Februari 2025 dari berbagai sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK hingga mahasiswa serta guru-guru honorer yang mana gajinya dipotong akibat pemotongan biaya pendidikan."

"Selain itu, kami juga mengajak seluruh orang tua siswa-siswi selaku pembimbing utama siswa-siswi yang mana dengan jerih payah untuk selalu membiayai anaknya dengan realita biaya sekolah dan SPP yang mahal," pungkasnya.

 

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved