Polemik di Papua

2 Anggota KKB Papua Ditangkap Pekan Lalu, Diduga Penembak Prajurit TNI dan Warga Sipil

Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua berhasil diamankan Satgas Operasi Damai Cartens 2024 bersama Polres Puncak Jaya.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua berhasil diamankan Satgas Operasi Damai Cartens 2024 bersama Polres Puncak Jaya. 

KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua berhasil diamankan Satgas Operasi Damai Cartens 2024 bersama Polres Puncak Jaya.

Keduanya diduga terlibat dalam aksi penembakan terhadap warga sipil dan prajurit TNI.

Penangkapan itu terjadi di Jalan transwamena Puncak Jaya Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut pada Sabtu (5/10/2024).

Kepala Operasi Satgas Damai Cartens 2024, Brigjen Faizal Ramadani menyebut kedua pelaku kini berada di Mapolres Puncak Jaya untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut.

"Kedua orang tersebut kita pastikan dari hasil gelar perkara bahwa dua-duanya memang terlibat dari perkara aksi dari kelompok kriminal bersenjata," ujar Faizal, Senin (7/10).

Sementara Kasatgas Humas Ops Damai Cartens 2024, Komes Bayu Suseno menjelaskan kronologi penangkapan terjadi pada 5 Oktober 2024 pukul 12.1 WIT.  Ttim gabungan berhasil menangkap dua anggota KKB Papua yakni Alison Wonda alias Kumara dan Yotenus Wonda alias Maleki.

Barang bukti yang disita meliputi tiga ponsel, dua tas, satu noken serta tiga unit motor.

Menurut hasil interogasi, kedua pelaku diduga terlibat dalam sejumlah aksi kriminal termasuk penembakan aparat TNI di Puncak Jaya pada Maret 2024.

Baca juga: 13 Nakes dan Guru Dievakuasi Pasca KKB Papua Tembak Mati Pilot Selandia Baru

Baca juga: Detik-detik Kontak Tembak dengan Aparat Sebelum OPM Bakar Sekolah dan 12 Kios Warga di Papua

Kombes Bayu mengatakan Maliki terlibat dalam penembakan pada 17 Maret 2024 yang menewaskan Sertu Ismunandar dan melukai Serka Salim Lesluhu di samping Puskesmas Mulia Kampung Kulirik.

Maleki juga mengakui bahwa ia turut serta merencanakan aksi bersama beberapa anggota KKB lainnya, termasuk Ternus Enumbi dan Kumara.

Dalam aksi penembakan itu, pelaku menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 dan merampas dua senjata api laras pendek milik korban. 

Malik juga mengaku terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap warga sipil Pada 31 Mei dan 15 Agustus 2024 lalu.

Bayu mengungkapkan saat ini tim gabungan masih terus ukan pengejaran terhadap anggota KKB lainnya yang masih buron. 

Sebelumnya, Markas Besar (Mabes) TNI mengubah istilah kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Perubahan itu merujuk pada penamaan kelompok mereka sendiri, yakni Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). 

Baca juga: Daftar 5 Wamen Jokowi yang Menyusul Dipanggil Prabowo Subianto

Penamaan inilah yang membuat TNI akhirnya mengubah istilah KKB menjadi OPM. 

Terlebih lagi, mereka sering melakukan teror bersenjata dan pembunuhan terhadap masyarakat sipil, termasuk anggota TNI dan Polri. 

Di sisi lain, perubahan istilah KKB menjadi OPM tetap dipertanyakan. 

Perubahan istilah ini dianggap tak menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua.

Perubahan istilah 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa jajarannya tidak lagi menamakan kelompok bersenjata yang mendorong Papua merdeka sebagai KKB. 

"Karena dari mereka sendiri menamakan diri TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) sehingga sama dengan OPM," kata Agus saat konferensi pers di rumah dinas Panglima TNI di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).

Agus mengatakan, OPM sudah melakukan teror dan pembunuhan terhadap masyarakat serta anggota TNI-Polri.

Dalam aksinya, OPM bahkan melakukan pemerkosaan terhadap guru dan tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, TNI tidak akan tinggal diam. 

"Saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam suatu negara," ujar Agus.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

'

Baca juga: Bawaslu Jambi: Dugaan Bagi-bagi Uang Calon Gubernur di Sarolangun Tidak Ditemukan Pelanggaran

Baca juga: Bawaslu Jambi: Dugaan Bagi-bagi Uang Calon Gubernur di Sarolangun Tidak Ditemukan Pelanggaran

Baca juga: Jadi Wakil Menteri? Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah Merapat ke Rumah Prabowo

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved