Berita Merangin
Kenduri Swarnabhumi 2024 Berdampak Pada Sosial-Ekonomi Masyarakat Tabir Merangin
Kegiatan Festival Biduk Gedang Selang Beangkut bagian dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 yang dilaksanakan pada sabtu (27/07/2024) di Gelanggang
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO- Kegiatan Festival Biduk Gedang Selang Beangkut bagian dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 yang dilaksanakan pada sabtu (27/07/2024) di Gelanggang Bantaian Adat Kelurahan Dusun Baru dan Rumah Tuo di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tabir Merangin Jambi disebut berdampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Hal ini disampaikan Heriyandi, Wakil Ketua Pelaksana festival yang juga merupakan masyarakat setempat.
"Dalam Persiapan kegiatan kami banyak melibatkan masyarakat sekitar Rumah Tuo, kami berbelanja untuk kebutuhan kegiatan di toko masyarakat sekitar, seperti berbelanja bahan masakan seperti kelapa, sayur-sayuran, ikan belut dan bumbu masakan dari masyarakat sekitar," kata Heriyandi saat dihubungi Tribun Jambi melalui Telepon Whatsapps (30/07/2024).
Heriyandi menjelaskan, panitia melibatkan masyarakat sekitar dalam hal memasak hingga penampilan kesenian dan budaya. Adapun masyarakat yang terlibat mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, hingga seniman dari sanggar wilayah Kabupaten Merangin.
"Alhamdulilah partisipasi masyarakat sangat membantu kegiatan ini," tambah Heriyandi.
Menjelaskan jumlah seniman yang terlibat dalam pertunjukan, Heriyandi menyebutkan, ada 5 sanggar dari wilayah Kabupaten Merangin yang mengirimkan puluhan seniman dan memberi pelatihan bagi masyarakat yang terlibat dalam pertunjukan. Para pemain musik dan penyanyinya berlatih selama seminggu sebelum kegiatan. Sedangkan untuk kesenian giling bumbu dan kesenian lainnya dilakukan oleh masyarakat sekitar.
Heriyandi menambahkan, sisi nilai tradisi gotong royong tidak hanya terjadi pada persiapan. Bahkan menurutnya, saat kegiatan berlangsung di 'Rumah Tuo' juga menonjolkan sisi nilai budaya 'Baselang' yang bermakna ' tradisi gotong royong'. Dimana ibu-ibu yang berasal dari masyarakat sekitar melaksanakan 'beselang masak', 'beselang ngukuih' dan 'baselang giling bumbu' untuk menyambut tamu dari kementerian dan provinsi yang berjumlah kurang lebih 300 orang.
"Para tamu di 'Rumah Tuo' jiga diiringi musik tradisional Kalinong dan biola," pungkasnya.
Setidaknya ada 35 masyarakat setempat yang terlibat Untuk memasak termasuk tradisi giling bumbu, tradisi ngukuih. Tak terlewatkan, kata Heriyandi, ada peran dari bujang gadis untuk penyambutan tamu.
Heriyandi menerangkan bahwa masyarakat setempat menyambut baik Festival Kenduri Swarnabhumi di 'Rumah Tuo'. Hal ini dikarenakan, lanjutnya, terhitung sejak pergantian pengurus baru di tahun 2021 jarang digelar kegiatan di 'Rumah Tuo'.
"Jadi pas ada kegiatan festival Kenduri Swarnabhumi ini, masyarakat yang ada di 'Rumah Tuo' sangat menyambut baik kegiatan ini, mudah-mudahan ada lagi kegiatan seperti ini,"
Berkat kegiatan ini, dianggap Hariyandi, masyarakat merasa sangat terbantu secara ekonomi. Mulai dari penggunaan sumber daya lokal hingga pembukaan stand UMKM yang kemarin berjualan di kegiatan ini.
"Seperti UMKM 'Baju Kurung', kemarin kami juga buka stand UMKM dari Kelurahan Mampun," jelas Heriyandi.
Heriyandi menyampaikan harapannya kedepan, banyak kegiatan budaya yang digelar di wilayahnya. Karena menurutnya, banyak objek kebudayaan di wilayah Tabir seperti 'Bantai Adat', 'Pencak Silat Tradisional', 'Njalang Umah', 'Giling Bumbu', dan sebagainya.
"Sebaiknya sering-seringlah diadakan kegiatan budaya karena masyarakat terbantu terus dari kegiatan itu, tinggal bagaimana kita mengemas nya agar bisa menjadi lebih menarik, edukatif dan menghibur," tutup Heriyandi.
Diketahui, Festival Biduk Gedang Selang Beangkut telah sukses digelar dan berhasil menarik antusiasme masyarakat lokal maupun luar daerah untuk menonton pertunjukan budaya yang disajikan. Festival ini menjadi salah satu dari 12 rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024.
Kenduri Swarnabhumi sendiri akan digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 11 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat, menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya.
Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival Lokal dan Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Baca juga: Pj Bupati Tebo Minta Masyarakat Tidak Buka Lahan dengan Cara Membakar
Baca juga: 7 Pasangan Cakada yang Dapat SK Rekomendasi dari PDIP di Pilkada di Jawa Timur
Baca juga: Warga Cempaka Putih Siap Dukung dan Mendoakan H Abdul Rahman jadi Wali Kota Jambi
Kejari Merangin Periksa Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Meubelair SD Tahun 2024 |
![]() |
---|
HM Syukur Buka Turnamen Bulutangkis Bupati Cup 2025, Dihadiri Atlet Olimpiade |
![]() |
---|
Cekcok Berujung Maut, Suami di Merangin Habisi Nyawa Istri dan Akhiri Hidupnya |
![]() |
---|
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sarana Gizi oleh Polres Merangin Jambi Digelar Serentak |
![]() |
---|
1.381 PPPK Merangin Jambi Tahap I dan II Akan Terima SK Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.