Perangkat Desa Telantar di Jakarta
BREAKING NEWS: Perangkat Desa Tebo Telantar di Jakarta, Hendak ke Jambi Usai Studi Tiru di Lombok
Ratusan Perangkat Desa dari Kabupaten Tebo telantar di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, pada Jumat (5/7/2024) malam.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Darwin Sijabat
Studi tiru.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Ratusan Perangkat Desa dari Kabupaten Tebo telantar di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, pada Jumat (5/7/2024) malam.
Mereka tak dapat kepastian keberangkatan pesawat ke Jambi.
Para perangkat desa ini sempat adu mulut dengan petugas di bandara untuk memperjelas pesawat keberangkatan ke Jambi.
Dari sebuah video terlihat beberapa perangkat cekcok dengan petugas karena tak ada kepastian pesawat.
Mereka tiba di Jakarta seusai mengikuti kegiatan bimtek dan studi tiru di Lombok.
Kegiatan perangkat desa ini kerjasama dengan pihak ketiga yaitu Yayasan Sinergi Studi Nasional (SSN).
"Naik, naik, naik," ucap seseorang dalam video.
Aksi para perangkat desa ini yang memaksa masuk ke dalam gate pesawat dihadang petugas sambil memberikan penjelasan.
Menurut Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tebo, Abdul Malik sebut para perangkat desa bukan terlantar, melainkan pesawat keberangkatan delay.
Baca juga: Kongko Kecewa Perangkat Desa di Tebo Jambi tak Beli Tiket Pesawat di BUMD THC
Baca juga: Yayasan SSN Bawa Ratusan Perangkat Desa di Tebo Studi Tiru ke Lombok, Telan Anggaran Rp3 Miliar
"Pesawat delay," kata Malik.
Sementara itu, Kepala Bidang PSDA, Teknologi dan Sosbud Mawardi, yang berada di Jakarta bersama kades, menolak memberikan keterangan.
Dilihat dari tiket pesawat, para perangkat desa seharusnya berangkat dari Jakarta menuju Jambi pukul 16:30 WIB memakai maskapai super air jet. Tetapi hingga pukul 20:13 WIB ini, mereka masih berada di bandara.
Salah satu kepala desa saat dihubungi mengatakan tak semuanya perangkat desa yang pergi ke lombok terlantar di Jakarta.
Dia menyebut, keberangkatannya dengan perangkat desa yang masih di Jakarta terpisah.
"Saya juga dapat informasi, mereka gak ada kepastian keberangkatan. Kalau kami sudah di Jambi," ucapnya.
Pihak Yayasan SSN dihubungi berkali-kali terkait persoalan ini, tak pernah memberi respons.
Baca juga: Pj Bupati Tebo Minta ASN Hingga Perangkat Desa Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Direktur BUMD Kecera
Sebelumnya, Direktur BUMD PT Tebo Hutama Cipta (THC), Bambang Wijokongko mengaku kecewa karena kegiatan perangkat desa ke Lombok tak melibatkan unit usahanya.
Kongko sapaan akrab Bambang Wijokongko, mengungkapkan pihaknya sudah berupaya agar kegiatan bimtek dan studi tiru perangkat desa tersebut, memakai unit usahanya untuk tiket.
"Ya, kita kan ada unit usaha biro perjalanan atau travel. Kami sudah komunikasi dengan Apdesi dan Dinas PMD Tebo, tetapi tak bisa diakomodir," kata Kongko, Rabu (3/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa sebelumnya juga dengan kegiatan serupa, pihaknya tak pernah dilibatkan dalam hal pemesanan tiket pesawat.
"Yang ke Malang sebelumnya juga gak pakai BUMD. Kesal juga sih," ujarnya.
Diketahui, Yayasan Sinergi Studi Nasional (SSN) bawa ratusan perangkat desa mulai kades, perangkat dan anggota BPD di Kabupaten studi tiru ke Lombok.
Dari data yang didapat Tribun, SSN memungut biaya dari setiap peserta sebesar Rp10,5 juta, terdiri dari biaya akomodasi transportasi per peserta Rp5.5 juta dan biaya bimtek dan studi tiru Rp5 juta.
Menurut seorang sumber, total perangkat desa yang mengikuti kegiatan tersebut kurang lebih 295 orang. Artinya kegiatan perangkat desa tersebut menelan anggaran Rp3.097.500.000.
Salah satu kepala desa di Kabupaten Tebo yang tak ikut dalam kegiatan itu mengungkapkan alasannya. Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan SSN ini tidak amat penting.
"Enggak terlalu penting bang," ucapnya, Rabu (3/7/2024).
Kegiatan kades ini diselenggarakan dalam 4 hari 3 malam di Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsari, Kabupaten Lombok Barat.
Para perangkat desa studi tiru ke Lombok untuk bimbingan tentang, pengelolaan dana desa menuju desa mandiri melalui usaha perikanan, pertanian, peternakan dan pariwisata untuk menambah pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa dengan tujuan membangun desa lebih maju dan mandiri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tebo Abdul Malik, Kepala Bidang PSDA, Teknologi dan Sosbud Mawardi, dan pihak Yayasan SSN, saat dihubungi, tidak merespons hingga berita ini tayang. (Tribunjambi.com/ Wira Dani Damanik)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: SKIN+ dan SLIM+ Clinic Hadir di Jambi, Nikmati 3 Rangkaian Treatment dalam 45 Menit
Baca juga: BPOM Jambi Terima Lahan Aset eks Pertamina Untuk Gedung Baru
Baca juga: Selain Jokowi, Paus Fransiskus akan Bertemu Prabowo? Romo Thomas Ulun Ismoyo, Pr, Seri II
Baca juga: Pemkot Jambi Minta Provider Perhatikan Keamanan dan Estetikan pada Instalasi Kabel Internet
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.