Berita Kota Jambi

4 Fakta Flyover Simpang Mayang-Pasar Angso Duo Kota Jambi, Sudah Siapkan Study Kelayakan dan Desain

Gubernur Jambi Al Haris telah mengusulkan desain pembangunan flyover di Kota Jambi ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

FACEBOOK/RIDWAN KAMIL
ILUSTRASI desain flyover 

Pada jam-jam tertentu, arus lalu lintas di Simpang Mayang rawan kemacetan.

Bahkan itu bisa berdampak jauh hingga sepanjang Jalan Soemantri Brojonrgoro hingga Tugu Pers di kawasan Murni.

Perubahan rute pun tidak mengurai kemacetan.

Bagi warga Jambi, rute itu merupakan satu dari sekian titik kemacetan yang bakal dihindari.

Kemacetan dominan terjadi pada jam-jam sibuk, pagi hari berangkat kantor maupun pulang kantor.

Terkadang, pada malam hari, penumpukan kendaraan kerap terjadi kawasan itu.

Kondisi tersebut terjadi, mengingat Simpang Mayang merupakan simpul pertemuan kawasan perdagangan dan perbelanjaan.

Meski sudah ada lampu lalu lintas, Itu begitu efektif mengurai kemacetan.

Bahkan justru membuat antrean kendaraan semakin panjang.

Pantauan Tribun Jambi, kemacetan biasa terjadi pada pukul 07.00-10.00 WIB. volume kendaraan cukup tinggi.

Pengguna mobil mesti mengalami dua kali putaran lampu traffic light.

Pukul 10.00-13.00 WIB, arus lalu lintas terbilang normal.

Kemudian, pada pukul 16.00-18.30 WIB dan kisaran pukul 21.00 WIB, arus lalu lintas padat kembali.

Arman, warga Kota Jambi yang juga driver online, menuturkan kawasan Simpang Mayang hingga Simpang Pulai memang jadi kawasan rawan kemacetan.

"Tidak jarang ketika menjemput atau mengantar penumpang, kita terlambat. Karena memang susah untuk bisa tepat waktu. Terutama saat pagi atau sore hari, “ ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved