Berita Jambi
2 Bulan Stok Obat di RSUD Abdul Manap Kota Jambi Kosong, Pasien Terpaksa Tebus Obat di Luar RS
Sejak beberapa bulan terakhir, stok sebagian obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manap Kota Jambi, kosong.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Suci Rahayu PK
"Kalau pas antre kemarin, beberapa pasien juga bilang obatnya mereka juga kosong," lanjutnya.
Baca juga: DPRD Jambi Tolak Angkutan Batu Bara Dibuka, Jika Jembatan Aur Duri 1 Tak Diperbaiki
Antre dari Distributor
Terkait persoalan tersebut, Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi, dr Rudi Maruli H Pardede, mengatakan bahwa pemesanan obat sedang antri dalam pengiriman dari distributor.
"Hal ini disebabkan karena saat ini pemesanan obat-obatan lewat sistem e-Katalog, tidak bisa manual lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terpenuhi," ujarnya, Kamis (30/5).
Untuk sementara, Rudi mengarahkan pasien agar ke rumah sakit lain dahulu untuk mencari obat-obat yang sedang kosong stok. Namun, untuk obat yang stoknya masih tersedia di RSUD, tetap dapat dilayani.
"Untuk stok obat yang masih ada, tetap kita layani," jelasnya.
Uangnya Belum Ada
Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jefrizen, memberi tanggapan perihal sebagian stok obat di RSUD Abdul Manap yang kosong.
Menurutnya, kekosongan obat itu lebih disebabkan karena rumah sakit tidak memiliki uang alias dana.
"Kondisinya kan uangnya belum ada. Karena, kalau distributor ini tidak mau ngasih, karena utang lama belum dibayar. Kondisinya seperti itu," kata Jefrizen.
Kata dia, berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, piutang obat-obatan mencapai Rp7,5 miliar.
"Kita sudah lakukan hearing dengan pihak rumah sakit, rekomendasi kita kemarin itu agar masalah ini cepat diselesaikan. Kata pihak rumah sakit masih menunggu dana kapitasi dari BPJS Kesehatan," tuturnya.
"Di samping itu, rumah sakit ini sudah BLUD. Meski sudah BLUD rumah sakit ini masih mendapatkan suntikan dana dari APBD Kota Jambi untuk tahun 2024 ini," tambah Jefrizen.
Dia mengatakan suntikan dana dari APBD Kota Jambi 2024 belum bisa dicairkan karena terbentur administrasi pemerintahan atau dikenal dengan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
"Mungkin kalau sudah cair bisa digunakan untuk beli obat. Kami mendorong agar dana tersebut bisa segera dicairkan. Seingat saya itu sekitar Rp20 miliar yang bisa digunakan untuk beli obat dan operasional lainnya.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 202, Perbedaan Watak Tokoh Binatang |
![]() |
---|
Warga Terpaksa Tebus Obat di Luar Apotek RSUD Abdul Manap Jambi, Sebagian Stok Kosong Sejak 2 Bulan |
![]() |
---|
Respon Presiden Jokowi Usai Disebut Putusan MA Demi Kaesang Maju di Pilkada |
![]() |
---|
Pemuda Kerinci Dibekuk di Bogor, Buronan Satu Tahun Terkait UU ITE Karena Sebar Foto Pacar di Sosmed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.