Tuntut Pemerintah Turunkan Harga Sembako, Partai Buruh Demo di Depan Istana Hari Ini

Partai Buruh akan menggelar unjuk rasa atau demontsrasi di depan Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Kamis (29/2/2024) untuk menuntut pemerintah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Partai Buruh akan menggelar unjuk rasa atau demontsrasi di depan Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Kamis (29/2/2024) untuk menuntut pemerintah. 

Aksi ini merupakan bentuk dari parlemen jalanan, dimana rakyat secara langsung menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka kepada pemerintah.

TRIBUNJAMBI.COM - Partai Buruh akan menggelar unjuk rasa atau demontsrasi di depan Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Kamis (29/2/2024) untuk menuntut pemerintah.

Tuntutan mereka agar pemerintah menurunkan harga sembako yang kian mencekik masyarakat.

Dilihat dari unggahan lewat akun Instagram resminya, @partaiburuh_, aksi unjuk rasa akan digelar mulai pukul 9.00 WIB.

"Partai Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara pada tanggal 29 Februari 2024," kata Partai Buruh dalam unggahannya, Rabu (28/2/2024).

Aksi itu kata Partai Buruh dalam postingannya itu menyampaikan bahwa rakyat ingin menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Pemerintah.

"Aksi ini merupakan bentuk dari parlemen jalanan, dimana rakyat secara langsung menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka kepada pemerintah."

Partai Buruh mengeklaim demo akan diikuti oleh ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat.

Khususnya dari kalangan pekerja dan petani yang terdampak langsung oleh kebijakan pemerintah.

Baca juga: Ini Penyebab Awal Warga Demo Hingga Lakukan Pengerusakan Kantor BKSDA di Merlung

Baca juga: Penanganan Sembako Tinggi, DPRD Provinsi Jambi Minta Pemerintah Serius Sidak dan Sanksi

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi unjuk rasa hari ini akan diikuti 1.000-2.000 orang.

Said menyebut para pengunjuk rasa akan menuntut pemerintah untuk salah satunya, menurunkan harga kebutuhan pokok yang melambung.

"Kenaikan harga-harga barang pokok, seperti beras, telur, dan barang pokok lainnya, tentu menyebabkan daya beli masyarakat berkurang hingga 30 persen lebih," kata Said dalam keterangan tertulis, Rabu (28/2).

Terlebih, kata dia, kondisi tersebut diperparah dengan kenaikan upah buruh yang hanya berkisar 2-4 persen.

"Sehingga sudah dapat dipastikan, bahwa kenaikan upah tersebut tidak akan mencukupi atas kenaikan harga bahan pokok yang saat ini terjadi," tegasnya, dikutip dari Kompas.com.

Sebab itu, pihaknya meminta pemerintah segera menurunkan harga-harga bahan pokok, baik itu beras, telur dan sembako lainnya.

Jika harga bahan pokok tidak turun, lanjut dia, akan berimbas pada harga jelang puasa yang akan semakin melambung tinggi dan tak terkendali.

Tak hanya Partai Buruh, massa KSPI juga akan ikut dalam unjuk rasa di depan istana hari ini.

Harga Beras Masih Tinggi

Presiden Jokowi meminta media melakukan pengecekan harga ke pasar-pasar untuk mengetahui harga beras yang sesungguhnya.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Sebelum Ramadan, Pemkab Sarolangun Buat Gerakan Pangan Murah

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat ditanya tentang harga beras usai menghadiri acara Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

“Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu ya. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang. Dicek lagi ke Pasar Johar. Ini yang pasar-pasar beras harus dicek. Coba kalian ke Pasar Cipinang cek harganya turun atau naik, cek di Pasar Johar, Karawang turun apa tidak, naik apa tidak,” ujar Jokowi.

Bukan tanpa sebab, Jokowi mengatakan jika dirinya selalu melakukan pengecekan harga beras setiap hari.

“Karena harian itu saya cek dan saya selalu dapat angka-angka,” ucap Jokowi.

Terpisah, Ahmad Raihan, pedagang Soto Madura di kawasan Percetakan Negara dan Johar, Jakarta Pusat, mengatakan harga beras melonjak tinggi sudah hampir dua bulan.

Sebagai pedagang soto, Raihan mengaku hampir setiap hari membeli beras untuk tiga warung soto yang dimilikinya.

“Saya beli itu di Pasar Gembrong, tiap hari beli, sudah dua bulan ini harganya benar-benar mahal dan hampir dua kali lipat. Saya itu kalau beli beras merk SP, atau merk Kembang dan Kurma, kalau lebih murah dari itu nggak masuk kualitasnya untuk warung soto saya,” ucap Raihan.

“Sebelum naik, harga beras untuk 50kilogram merk itu kisaran Rp525 ribu, sekarang sudah hampir Rp800 ribu, pusing saya, harga naiknya tinggi banget, sementara saya belanja itu kan tiap hari. Sampai tadi pagi harganya belum turun kok, gimana nanti mau puasa dan lebaran.”

Berdasarkan pantauan Kompas.com di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (28/2/2024) pukul 08.57 WIB, harga beras premium naik sebesar Rp 190 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.610 per kg dibandingkan harga kemarin. Kemudian, harga beras medium naik sebesar Rp 110 per kilogram (kg) menjadi Rp 14.440 per kg dibandingkan harga kemarin.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Resep Gulai Ayam, Ulek Kelapa Sangrai hingga Mengeluarkan Minyak

Baca juga: Jokowi Sematkan Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Ini Perbedaanya dengan Jenderal dan Jenderal Besar

Baca juga: Resep Seblak untuk Camilan, Pakai Kerupuk Bunga

Baca juga: Resep Ayam Kari Santan, Goreng Ayam Sebentar Sebelum Dicampur Bumbu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved