Berita Jambi
Ini Penyebab Awal Warga Demo Hingga Lakukan Pengerusakan Kantor BKSDA di Merlung
BKSDA Jambi menyapaikan, kronologi awal demontrasi dan pengerusakan yang dilakukan oleh warga terhadap kendaraan operasional milik BKSDA Jambi dan fas
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - BKSDA Jambi menyapaikan, kronologi awal demontrasi dan pengerusakan yang dilakukan oleh warga terhadap kendaraan operasional milik BKSDA Jambi dan fasilitas milik FZS selaku mitra BKSDA Jambi diawali laporan atas tudingan warga terhadap gajah melakukan perusakan kebun sawit.
Menyikapi laporan masyarakat Muara Danau, Balai KSDA Jambi pada tanggal 20 - 26 Februari 2024 menugaskan tim yang terdiri dari petugas BKSDA Jambi 2 orang bersama FZS 4 orang untuk melakukan pemantauan dan penggiringan 3 ekor Gajah Sumatera yang dilaporkan merusak tanaman sawit masyarakat.
Kepala BKSDA Jambi Donal Hutasoit menjelaskan, setelah dicek dilapangan kebun-kebun masyarakat berada di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) penyangga TN Bukit Tigapuluh yang merupakan habitat daerah jelajah Gajah Sumatera di Bentang Alam Bukit Tigapuluh.
"Pada tanggal 21 Feb 2024, masyarakat Muara Danau mengadakan rapat dan mengundang tim pengiringan gajah dari BKSDA Jambi dan FZS, dimana pada pertemuan tersebut masyarakat meminta agar gajah tidak digiring tapi dipindahkan dari wilayah Desa Muara Danau," kata Donal saat ditemui di Jambi, Selasa (27/2/2024).
Dia menyebut, pada tanggal 22 sd 25 Februari tim melakukan penggiringan 3 ekor gajah kearah utara Desa Muara Danau dan ketiga gajah tersebut sudah berada di kawasan Hutan Produksi (masih berhutan) setelah digiring melewati Kawasan Hutan Produksi yang telah ditanami sawit oleh masyarakat.
"Pada tanggal 23 Februari beredar issue bahwa terdapat 40 gajah sedang bergerak dari Desa Lubuk Mandarsah Kab. Tebo menuju ke Desa Muara Danau dan Kelurahan Lubuk Kambing, Kabupaten Tanjung Jabung Barat," sebut Donal.
Tim melakukan verifikasi terkait info 24 Februari, dimana hasilnya menunjukkan adanya pergerakan 15 ekor gajah yang berada di kawasan hutan produksi Penyangga TN B30 di Desa Lubuk Mandarsah.
Pergerakan gajah tidak mengarah ke Desa Muara Danau dan Kelurahan Lubuk Kambing, tapi pergerakan gajah mengarah ke Dusun Brandan Desa Lubuk Mandarsah Kabupaten Tebo di Kawasan Hutan Produksi.
Sebelumnya, berlokasi di Mess FZS Simpang Burut, pada tanggal 25 Februari 2024 hari minggu malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Tiba-tiba ada sekitar 50-100 orang berdatangan dan melakukan demo menuntut jaminan dari BKSDA Jambi agar memindahkan gajah-gajah yang berada di Desa Muara Danau, Kelurahan Lubuk Kambing dan sekitarnya.
Tidak berselang lama masyarakat yang sudah terprovokasi melakukan tindakan anarkis dengan cara merusak kendaraan operasional BKSDA Jambi (1 unit mobil lapangan, 2 unit sepeda motor), merusak dan melempari mess FZS yang berada di Simpang Burut Desa Tanah Tumbuh Kecamatan Renah Mendaluh, Tanjabbar.
Selain melakukan pengrusakan, masyarakat juga melakukan ancaman terhadap tim dilokasi. 26 Februari 2024, sekitar pukul 01.30 WIB personil Polsek Merlung sampai di lokasi untuk melakukan evakuasi tim dan sampai di Mapolsek Merlung sekitar pukul 04.00 WIB.
Pada sore hari tanggal 26 Feb 2024, warga terprovokasi kembali dan merusak fasilitas konservasi di stasiun OOS (Open Orangutan Sanctuary) Danau Alo, membawa serta menahan 5 orang petugas FZS di Stasiun OU Danau Alo ke desa Muara Danau.
Setelah menginformasikan dan berkoordinasi dengan Kapolsek Merlung, Tim kepolisian dipimpin Kapolsek (AKP Agung Heru Widodo) bersama personil turun ke TKP dan berhasil mengevakuasi 5 orang petugas FZS ke Mapolsek Merlung.
Selanjutnya, kepolisian dan TNI pada malam hari tanggal 26 Feb 2024 menuju Stasiun OU Danau Alo utk mengecek kondisi stasiun pasca pengrusakan.
"Kami prihatin dengan kondisi ini, dan berharap semua pihak dapat menahan diri, serta bersama-sama mencari solusi untuk menyelamatkan satwa liar khususnya Gajah Sumatera dan Orangutan Sumatera sebagai aset dan kebanggaan bangsa Indonesia," tutupnya.
Baca juga: Warga Serang Kantor BKSDA, Kapolres Tanjabbar: Sedang Pemeriksaan Saksi
Baca juga: BKSDA Jambi Ungkap Penyebab Kematian Gajah di Pinggir Sungai Batang Tabir, Satu Gadingnya Hilang
Baca juga: Begini Kronologi Pengerusakan Kantor BKSDA dan Mess FZS di Merlung
Jambi Diapresiasi Komitmennya Atasi Karhutla, Menteri LH Sebut Ini Belum Dimiliki Semua Provinsi |
![]() |
---|
Kolaborasi Pemprov Jambi dan Kabupaten, Posyandu Didorong Jadi Pusat Pembelajaran Keluarga |
![]() |
---|
Pemkot Jambi Kekurangan 2.300 ASN Terutama Tenaga Guru dan Tenaga Kesehatan |
![]() |
---|
Pria Jambi Ketiduran saat Maling di Rumah Warga yang Sudah Ia Intai sejak Malam |
![]() |
---|
Jambi Sumbang 10 Persen Kasus Karhutla Nasional, Menteri LHK Minta Waspada hingga Agustus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.