Berita Tanjab Barat

Begini Kronologi Pengerusakan Kantor BKSDA dan Mess FZS di Merlung

Menanggapi hal tersebut, kepala BKSDA Jambi Donal Hutasoit menjelaskan, berlokasi di Mess FZS Simpang Burut, pada tanggal 25 Februari 2024 hari minggu

Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Rifani Halim
Kepala BKSDA Jambi Donal Hutasoit saat diwawancarai mengenai penyerangan kantor BKSDA di Merlung 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ratusan warga nekat melakukan aksi pengerusakan di Mess FZS dan BKSDA di Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Menanggapi hal tersebut, kepala BKSDA Jambi Donal Hutasoit menjelaskan, berlokasi di Mess FZS Simpang Burut, pada tanggal 25 Februari 2024 hari minggu malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Tiba-tiba ada sekitar 50-100 orang berdatangan dan melakukan demo menuntut jaminan dari BKSDA Jambi agar memindahkan gajah-gajah yang berada di Desa Muara Danau, Kelurahan Lubuk Kambing dan sekitarnya.

Tidak berselang lama masyarakat yang sudah terprovokasi melakukan tindakan anarkis dengan cara merusak kendaraan operasional BKSDA Jambi 1 unit mobil lapangan, 2 unit sepeda motor, di rusak dan dilempari di mess FZS yang berada di Simpang Burut Desa Tanah Tumbuh Kecamatan Renah Mendaluh, Tanjabbar.

"Selain melakukan pengrusakan, masyarakat juga melakukan ancaman terhadap tim di lokasi. 26 Februari 2024, sekitar pukul 01.30 WIB personil Polsek Merlung sampai di lokasi untuk melakukan evakuasi tim dan sampai di Mapolsek Merlung sekitar pukul 04.00 WIB," kata Donal, Selasa (27/2/2024).

Selanjutnya, warga terprovokasi kembali dan merusak fasilitas konservasi di stasiun OOS (Open Orangutan Sanctuary) Danau Alo, membawa serta menahan 5 orang petugas FZS di Stasiun OU Danau Alo ke desa Muara Danau, pada sore hari tanggal 26 Feb 2024.

Setelah itu, BKSDA Jambi menginformasikan dan berkoordinasi dengan Kapolsek Merlung, Tim kepolisian dipimpin Kapolsek (AKP Agung Heru Widodo) bersama personil turun ke TKP dan berhasil mengevakuasi 5 orang petugas FZS ke Mapolsek Merlung.

Selanjutnya, kepolisian dan TNI pada malam hari tanggal 26 Feb 2024 menuju Stasiun OU Danau Alo utk mengecek kondisi stasiun pasca pengrusakan.

"Kami prihatin dengan kondisi ini, dan berharap semua pihak dapat menahan diri, serta bersama-sama mencari solusi untuk menyelamatkan satwa liar khususnya Gajah Sumatera dan Orangutan Sumatera sebagai aset dan kebanggaan bangsa Indonesia," tutupnya.

Baca juga: BKSDA Jambi akan Lepasliarkan Tiga Ekor Orang Utan Hasil Repatriasi dari Thailand

Baca juga: BKSDA Jambi Ungkap Penyebab Kematian Gajah di Pinggir Sungai Batang Tabir, Satu Gadingnya Hilang

Baca juga: Warga Serang Kantor BKSDA, Kapolres Tanjabbar: Sedang Pemeriksaan Saksi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved