Human Interest Story

Kisah Syahrial, Menangani Mesin Tik Zaman Proklamasi Kemerdekaan, Profesi Langka

Berawal dari kernet teknisi mesin tik Jakarta Service, Syahrial (57), kini menjadi teknisi langka yang menangani puluhan mesin tik tua

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/ABDULLAH USMAN
Syahrial (57) sedang memperbaiki mesin tik di rumahnya, di kawasan Murni, Simpang Mutiara, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Senin (27/11/2023). 

Syahrial bertutur, memang masa masa jaya mesin tik ini di era 80-90-an.

Kemudian, mendekati 2000-an, pengguna mesin tik mulai berkurang dan tukang servis pun mulai terdampak.

"Kalau di masa itu kita bisa menangani hingga ratusan mesin, dari beberapa dinas di Kota Jambi. Karena memang kala itu mesin tik menjadi andalan utama," tuturnya.

"Meski demikian, hingga kini pengguna mesin tik masih tetap ada. Dan beberapa kantor serta dinas yang masih menggunakan mesin jadul ini," tandasnya.

Sebut saja bagian notaris, perusahaan swasta, dan pelabuhan menjadi beberapa instansi yang masih menggunakan mesin tik untuk keperluan khusus.

Selain itu, keberadaan mesin tik masih digunakan untuk keperluan pembuatan ijazah atau dokumen resmi yang bersifat rahasia (yang harus menggunakan mesin tik).

"Meski menjadi barang jadul dan antik, untuk perbaikan mesin tik jenis apa pun di sini masih aman (onderdil). Dalam artian masih tetap bisa ditangani," ujar Syahrial.

"Karena kita sudah terbiasa menghadapi mesin tik jenis apa pun. Biar bagaimana pun kesulitannya, masih tetap bisa diatasi," sambungnya.

Beberapa peralatan untuk penggunaan mesin tik memang sudah mengalami pergeseran dari tahun-tahun sebelumnya.

Satu di antaranya penggunaan pita yang biasanya satu rol atau kaleng hanya Rp2000. Sekarang harganya sudah di angka Rp50 ribuan.

Syahrial menuturkan biaya penanganan mesin jadul seperti ini terbilang terjangkau, tergantung kerusakan unit.

"Dari harga Rp150 ribu-Rp400 ribuan saja," katanya.

Selain service, di tempat Syahrial juga menyediakan mesin tik yang siap dijual dengan harga miring dan bisa negosiasi. (abdullah usman)

Baca juga: Kisah Istri Capres, Siti Atiqoh dan Jurus Jaga Kondisi Ganjar Pranowo

Baca juga: Adu Nyawa di Aspal Kawasan Tugu Keris Kota Baru, Balap Liar Bikin Warga Kesal

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved