5 Bulan Ini Dinas P3AP2 Tangani 106 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Terjadi di Jambi

Berita Jambi - Asn mengatakan peningkatan ini disebabkan faktor pergaulan bebas yang terjadi dilingkungan anak

Penulis: A Musawira | Editor: Rahimin
tribunjambi/musawira
Asi Noprini Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (P3AP2) Provinsi Jambi mencatat dari Januari hingga Mei 2023 telah menangani sebanyak 106 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Asi Noprini menyampaikan jumlah ini meningkat dibanding periode lalu.

"Iya, jumlah ini meningkat dibanding periode tahun lalu, paling 60 kasus untuk tahun lalu," katanya pada Minggu (18/6/2023).

Asi mengatakan peningkatan ini disebabkan faktor pergaulan bebas yang terjadi dilingkungan anak.

"Kasusnya memang banyak, apalagi saat ini pasca Covid-19 itu bukan hanya sekedar ekonomi yang menjadi faktor kekerasan,"

"Karena anak-anak pasca Covid-19 sebelumnya hanya berdiam diri di rumah saat ini sudah banyak keluar rumah, kemudian medsos, rata-rata kejadian itu perkenalannya lewat medsos," ujarnya.

Asni bilang, terbanyak saat ini berada di Kabupaten Muarojambi terkait pelecehan seksual terhadap anak.

"Lebih dominan pelakunya masih ada hubungan keluarga. Sebagian besar kasus ini tengah berproses hukum," pungkasnya.

Batanghari Meningkat

Sejak Januari hingga Mei, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Batanghari, menerima 11 laporan kasus kekerasan anak dan perempuan

Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Batanghari, Muhammad Khadafi mengatakan laporan kasus tersebut terdiri dari lima laporan KDRT dan enam laporan kekerasan anak. Dengan korban lima orang korban KDRT dan tujuh orang korban kekerasan pada anak.

Khadafi membenarkan bahwa saat ini angka laporan kasus kekerasan baik pada anak maupun perempuan di Kabupaten Batanghari mengalami peningkatan.

"Memang ada peningkatan, itu karena ditahun 2022 kita melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di Kabupaten Batanghari," ujarnya. Selasa, (30/5/2023).

Khadafi mengungkapkan, untuk kasus KDRT kebanyakan disebabkan ole faktor ekonomi. Sementara kasus kekerasan anak yang kebanyakan adalah kekerasan seksual akibat menonton film dewasa.

Baca juga: Dinas PPKBP3A Batanghari Terima Lima Kasus KDRT, Ekonomi Jadi Faktor Utama

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved