Warga Tebo Keluhkan Gajah Liar, Dinas Kehutanan Jambi Klaim Sudah Pasang GPS Solar

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Pemerintah Kabupaten Tebo berkunjung ke Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Senin (13/3/2023).

Dalam kunjungan beberapa hal yang disampaikan Aspan, Penjabat (Pj) Bupati Tebo.

Pertama permasalahan konflik antara masyarakat dengan gajah liar.

Masyarakat masih beranggapan bahwa gajah adalah perusak tanaman warga dan sering mengacam nyawa manusia.

Kedua permasalahan kebutuhan fasilitas umum yang berada dalam kawasan dan pengajuan tanah kas desa kepada pihak perusahaan.

Akhmad Bestari, Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Provinsi Jambi, menjelaskan untuk permasalahan konflik dengan satwa liar ini sudah dilakukan beberapa upaya salah satunya dengan pemasangan GPS Solar untuk memudah dalam memantau lokasi dan populasi gajah.

"Kita sudah pasang GPS Solar untuk memudah dalam memantau lokasi dan populasi gajah," ungkapnya.

Terkait kebutuhan fasilitas umum saat ini sudah ada regulasi yang mengaturnya. Salah satu skema yang bisa digunakan adalah kemitraan sosial atau pelepasan lahan.

Namun untuk pelepasan lahan ia mengatakan juga harus dengan syarat masyarakat tersebut telah bermukim disana minimal 20 tahun lamanya dan harus sesuai dengan tata ruang.

"Disamping itu kesiapan pihak Kabupaten juga menjadi perhitungan untuk skema ini," ungkapnya.

Dalam kunjungan turut hadir beberapa Kepala OPD terkait, Camat dan Kepala Desa terkait.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ketua DPRD Batanghari Apresiasi Kinerja Pemkab

Baca juga: Timsel Baru Terima 38 Berkas Calon Anggota KPU 7 Kabupaten dari Total Pendaftar Sakba 943