Tips Kesehatan
5 Olahraga untuk Penderita Obesitas, Ada Jalan Kaki dan Sepeda Statis
Olahraga untuk penderita obesitas. olahraga jalan kaki sekilas memang terlihat sederhana, tapi manfaatnya cukup besar untuk meningkatkan kebugaran.
TRIBUNJAMBI.COM - Simak rekomendasi olahraga untuk penderita obesitas.
Olahraga merupakan hal penting untuk dilakukan karena bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Kesehatan yang dirasakan bukan hanya untuk fisik namun juga untuk mental.
Ada beragam jenis olahraga yang bisa dilakukan. Namun tiap kondisi seseorang membutuhkan olahraga yang sesuai.
Contohnya untuk penderita obesitas. Ada beberapa olahraga yang disarankan untuk penderita obesitas salah satunya jalan kaki.
Dilansir dari BigHealthFitness, olahraga jalan kaki sekilas memang terlihat sederhana, tapi manfaatnya cukup besar untuk meningkatkan kebugaran dan menurunkan berat badan.
Perlu diketahui, jalan kaki sejauh 2,5 kilometer umumnya bisa membakar 100 kalori (perhitungan ini bisa bervariasi tergantung rute jalan, berat badan, dan jenis kelamin).
Baca juga: Rekomendasi Olahraga Setelah Lebaran, Rutin Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan
Olahraga yang sesuai untuk penderita obesitas
Jenis olahraga yang sesuai untuk penderita obesitas yakni mudah dilakukan dan dapat membakar lebih banyak kalori. Berikut beberapa di antaranya:
Bersepeda statis
Selain jalan kaki, naik sepeda statis juga juga bagus untuk meningkatkan kebugaran sekaligus melatih detak jantung penderita obesitas.
Latihan ini juga terbilang relatif mudah dan nyaman, karena sepeda statis biasanya dilengkapi tempat duduk dengan sandaran.
Studi menunjukkan, orang dengan berat badan 85 Kilogram ketika bersepeda dengan kecepatan sedang selama 30 menit bisa membakar 311 kalori, atau bisa membakar 466 kalori apabila bersepeda cepat.
Baca juga: Cara Alami Membersihkan Paru-paru, Minum Air Hangat dan Olahraga
Push-up
Gerakan olahraga push-up sekilas memang terlihat berat bagi penderita obesitas. Namun jangan khawatir, asalkan ada niat dan dilatih, orang dengan berat badan berlebih tetap bisa menjalaninya.
Bagi penderita obesitas pemula yang belum terbiasa push-up, coba modifikasi gerakan push-up dengan melakukan latihan sambil berdiri. Caranya, dorong tangan ke dinding, bukan ke lantai.
Atau, coba push-up sembari tengkurap, tapi bagian lutut bersandar di lantai atau matras. Jika tubuh bagian tengah sudah lebih kuat, perlahan-lahan lakukan gerakan push-up yang biasanya.
Angkat beban
Latihan kekuatan seperti angkat beban juga bagus untuk melatih sendi, membangun otot, dan meningkatkan metabolisme penderita obesitas.
Penderita obesitas bisa memulai latihan ini di gym atau pusat kebugaran dengan arahan pelatih. Jika sudah terbiasa, lakukan angkat beban mandiri di rumah.
Senam tai chi, yoga, atau qigong
Senam tai chi, yoga, atau qigong dapat melatih pikiran sekaligus tubuh agar senantiasa bugar.
Gerakan olahraga ini bisa meningkatkan kualitas sendi, melatih keseimbangan, mengurangi stres, sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
Baca juga: Penyebab Perut Tetap Buncit Walau Sudah Olahraga, Melewatkan Sarapan
Porsi olahraga yang sesuai untuk penderita obesitas
Dilansir dari Healthline, American Heart Association menyarankan setiap orang termasuk penderita obesitas untuk olahraga dengan intensitas sedang 150 menit per minggu, atau olahraga dengan intensitas berat 75 menit per minggu.
Bagi penderita obesitas pemula, porsi latihan tersebut kemungkinan bakal terasa cukup banyak.
Namun, jangan buru-buru urungkan niat untuk berolahraga. Coba upayakan untuk latihan secara bertahap.
Mulai dari olahraga selama 10 menit setiap hari. Jika sudah terbiasa, baru tingkatkan selama 30 menit setiap hari.
Ingat, jangan terpacu pada porsi atau lamanya olahraga. Untuk tahap awal, coba fokus pada konsistensi dan kerjakan olahraga yang disukai.
Baca juga: Manfaat Olahraga Bisa Mengurasi Risiko Depresi, Lakukan Tiga Kali Seminggu
Tips olahraga untuk penderita obesitas
Selain memilih olahraga yang sesuai untuk penderita obesitas, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar pemilik berat badan berlebihan lebih semangat berolahraga, yakni:
- Sadari bahwa olahraga termasuk gaya hidup sehat dan kebutuhan, sehingga butuh kebiasaan yang perlu dibangun secara konsisten
- Jika sudah sadar, saatnya membuat komitmen pada diri sendiri untuk mulai menjadwalkan rutinitas olahraga di sela-sela aktivitas sehari-sehari
- Ketika rutinitas olahraga mulai terbentuk, jangan berkecil hati jika berat badan turun tidak signifikan, tapi lihat dampaknya pada kebugaran tubuh
- Ketika sudah rutin olahraga, coba bangun jaringan olahraga bersama dengan teman, keluarga, atau kenalan agar aktivitas olahraga semakin menyenangkan
- Lacak aktivitas olahraga yang sudah dijalani selama ini, dan jangan lupa sampaikan progres atau capaian yang sudah dikerjakan ke dokter atau pelatih kebugaran yang mendampingi
- Jika bosan dengan satu jenis olahraga, kerjakan jenis yang lain atau cari sampai cocok. Hal yang paling penting, jangan berhenti di tengah-tengah rutinitas. Termasuk ketika musim liburan datang
- Coba jalankan beberapa tips di atas. Dengan begitu, penderita obesitas memiliki tubuh yang lebih bugar dan risiko kesehatan karena berat badan berlebih bisa dicegah.
Sumber: Kompas.com
Update berita Tribun Jambi di Google News