Kapal Induk AS Digempur Bertubi-tubi di Laut China Selatan, China Murka Wilayahnya Diganggu
Kapal Induk Amerika Serikat medapat serang bertubi-tubi di Laut China Selatan. Dua pasukan tempur saling serang dengan sengit.
Kapal Induk AS Digempur Bertubi-tubi di Laut China Selatan, China Murka Wilayahnya Diganggu
TRIBUNJAMBI.COM - Kapal Induk Amerika Serikat medapat serang bertubi-tubi di Laut China Selatan. Dua pasukan tempur saling serang dengan sengit.
Dua kelompok serang kapal induk Amerika Serikat (AS) saat melakukan operasi bersama di Laut China Selatan, Selasa (8/2).
Sejak beberapa tahun terakhir, situasi di Laut China Selatan terus memanas.
Setelah Presiden Donald Trump digantikan Joe Biden, sikap Amerika pada Beijing di Laut China Selatan nyaris tak berubah.
Ketegangan militer AS dan Tiongkok kerap ditunjukkan di LCS dan nyaris saring serang.
Namun, serangan bertubi-tubi yang menghantam kapal induk AS itu adalah bagian dari latihan perang militer AS jika menghadapi serangan di Laut China Selatan.
• Langkah Indonesia Hadapi Bentrokan dengan China Disorot Media Amerika, Perairan Natuna Terancam
• China Kelabakan Dikepung Kapal Perang AS dan Perancis di LCS, Xi Jinping Cemas Buru-buru Lakukan Ini
• Taipan China Klepek-klepek Terpersona Lihat Wanita Tercantik Dunia Ini, Awas Kaget Aslinya Begini
Latihan dua kelompok serang kapal induk AS itu merupakan yang pertama sejak Juli 2020, di tengah ketegangan yang meningkat di perairan yang disengketakan.
Theodore Roosevelt Carrier Strike Group dan Nimitz Carrier Strike Group "melakukan banyak latihan yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara aset serta kemampuan komando dan kontrol," kata Angkatan Laut AS, seperti dikutip Reuters.
Laut China Selatan, jalur air yang sibuk, adalah salah satu dari beberapa titik nyala dalam hubungan China-AS, dengan Washington terus menantang klaim teritorial Beijing di perairan yang disengketakan itu.

Sebelumnya, pada 5 Februari, kapal perusak berpeluru kendali AS USS John S. McCain berlayar di perairan dekat dengan Kepulauan Paracel di Laut China Selatan yang China klaim sebagai wilayahnya.
Armada Ketujuh Angkatan Laut AS menyatakan, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS John S. McCain menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel sesuai dengan hukum internasional.
"Operasi kebebasan navigasi ini menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan yang sah atas laut yang diakui dalam hukum internasional," kata Armada Ketujuh Angkatan Laut AS di laman resminya, Jumat (5/2).
"Dengan menantang pembatasan yang melanggar hukum pada jalur tidak berdosa yang diberlakukan oleh China, Taiwan, dan Vietnam, juga dengan menantang klaim China atas garis pangkal lurus menutupi Kepulauan Paracel," imbuh mereka.