Berita Nasional
Digoreng Habis Isu Taliban di Tengah Penanganan Korupsi Bansos, Febri: Setelah ini Novel Diserang
Untuk diketahui, isu itu sempat mencuat beberapa waktu lalu seetelah diramaikan oleh pegiat media sosial Denny Siregar dan rekan-rekannya.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Mendadak rasa kekhawatiran Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, soal kembali digulirkannya isu Taliban di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk diketahui, isu itu sempat mencuat beberapa waktu lalu seetelah diramaikan oleh pegiat media sosial Denny Siregar dan rekan-rekannya.
Kali ini, isu itu kembali digoreng di tengah penyelidikan KPK terhadap dugaan korupsi Bantuan Sosial.
Febri Diansyah pun bertanya-tanya, kenapa isu tersebut kembali diangkat seiring upaya KPK membongkar pihak-pihak yang terlibat dalam korupsi bansos yang telah menjerat Politisi PDI Perjuangan Juliari Batubara tersebut.
Baca juga: Febri Diansyah Mendadak Minta Doa untuk Pegawai KPK, Novel Baswedan Terancam Lagi Gegara Kader PDIP?
Baca juga: Buru Harun Masiku dan 6 Buronan Yang Belum Tertangkap, KPK Bentuk Satgas Khusus
Baca juga: Mantan Kepala Badan Informasi Geospasial & Petinggi Lapan Ditahan KPK, Rugikan Negara Rp 179 Miliar
Terlebih isu itu kembali digulirkan ketika Majalah Tempo mengeluarkan hasil investigasinya tentang sejumlah kader partai yang diduga terlibat dalam korupsi bantuan sosial itu.
"Iseng-iseng liat beberapa mention, kayaknya isu Taliban dengan video tahun 2019 sebelum demo mahasiswa dimunculin lagi. Berbarengan dengan mulai menghangatnya penanganan kasus korupsi Bansos Covid-19. Ada apa ya? Hmm... Masih laku “jualan” isu Taliban di KPK?" tulis Febri Diansyah dikutip Wartakotalive.com dari akun Twitter pribadinya, Minggu (24/1/2021)
Febri pun menduga, dalam waktu dekat Novel Baswedan akan kembali diserang dengan isu Taliban terebut.
Atau, ia memprediksi, sejumlah penyidik lain yang tengah menangani kasus dugaan korupsi Bansos juga akan mendapatkan serangan yang sama.
"Dugaan saya, setelah ini Novel @nazaqistsha dkk akan diserang. Ya, menggunakan isu “Taliban” di KPK itu. Dan mgkn dikaitkan dg penyidik-penyidik yang sedang menangani kasus-kasus korupsi besar. Misal: kasus korupsi benur ataupun korupsi Bansos Covid-19 yang sedang dtangani KPK. Kita liat ntar ya..," tulis Febri.
Baca juga: Cara Mengatasi Susah Tidur, Tidak Dianjurkan Tidur Siang
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Kala Cinta Menggoda Versi NOAH, Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Baca juga: Arya Saloka Larang Istrinya Syuting Lagi: Anak Gue Sama Siapa?
Febri pun mengajak masyarakat untuk terus mendoakan dan mendukung para pegawai KPK yang sedang berjuang menangani kasus-kasus korupsi besar dan melibatkan orang kuat.
"Kita doakan dan jaga bersama tmn Pegawai KPK yang sedang bersungguh-sungguh berjuang menangani kasus-kasus besar saat ini. Semoga kasus korupsi benur dan suap Bansos Covid-19 bisa diungkap seterang-terangnya. Tantangan mereka pasti tdk mudah. Pimpinan KPK mestinya juga bisa buktikan keseriusan mereka," harap Febri
Awal mula muncul isu Taliban di KPK
Setelah DPR secara bulat memilih tokoh yang dinilai melanggar kode etik sebagai ketua KPK, kini muncul tudingan KPK dikuasai kelompok Taliban.
Kelompok Taliban di KPK adalah stigmatisasi terhadap penyidik KPK yang tanpa pandang bulu melakukan penegakan hukum, melakukan operasi tangkap tangan (OTT), dan memproses sejumlah pejabat korup.
Penyebutan adanya Polisi Taliban Vs Polisi India dinilai sejumlah kalangan sebagai upaya pelemahan terhadap KPK.