Berita Nasional

Terkuak 5 Wajah Anggota Klub Moge yang Mengeroyok Prajurit TNI di Bukittinggi, IPW: Djamhari Arogan

Aparat Polres Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), kembali menetapkan seorang tersangka pengeroyokan anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumbar.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Istimewa
Sosok Letjen (Purn) Djamari Chaniago, Ketua Rombongan Moge yang Viral Mengeroyok 2 Anggota TNI 

TRIBUNJAMBI.COM, PADANG - Update terbaru dari kasus pengeroyokan prajurit TNI di Bukittinggi, Sumatera Utara, menambah satu tersangka baru.

Ya, para tersangka yang merupakan klub motor besar (moge) bertambah menjadi 5 orang.

Aparat Polres Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), kembali menetapkan seorang tersangka pengeroyokan anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumbar.

Dengan demikian, hingga Senin (2/11/2020), jumlah tersangka pengeroyokan yang merupakan oknum anggota klub moge bertambah menjadi lima orang.

Baca juga: Moge Bikin Pengguna Jalan Lain Terluka Hatinya, Dedi Mulyadi: Touring Saja Nyusahin Orang Lain

Baca juga: Rekaman CCTV Polisi Coba Lerai Tapi Para Pengendara Moge Tetap Aniaya 2 Anggota TNI di Bukittinggi

Baca juga: Meski Ada Backing Pensiunan Militer, DPR Minta Tindak Tegas Klub Moge yang Keroyok Dua Prajurit TNI

Tersangka yang baru ditetapkan adalah TR (33), anggota klub motor gede (moge) asal Garut, Jawa Barat.

Sementara tersangka sebelumnya, yaitu MS (49), B (18 ), HS (48), dan JAD (26).

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Total tersangka sudah jadi lima," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, Senin (2/11/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Dody mengungkapkan, TR memiliki peranan sebagai orang yang mendorong anggota TNI Serda M Yusuf hingga terjatuh.

"Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon selular," jelas Dody.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan anggota TNI dikeroyok pengendara motor gede (moge) viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Instagram @reporter.minang yang menyebutkan pengeroyok adalah sejumlah orang diduga anggota klub motor gede.

"Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota klub motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagat maya," tulis akun tersebut.

50 Anggota TNI Datangi Mapolres Bukittinggi Buntut Pengeroyokan oleh Komunitas Moge, Dandim Turun Tangan
50 Anggota TNI Datangi Mapolres Bukittinggi Buntut Pengeroyokan oleh Komunitas Moge, Dandim Turun Tangan (Kolase/Tribun Jambi)

Dalam video itu terlihat korban didorong hingga tersungkur.

Setelah itu, salah satu pelaku menendang kepala korban.

Baca juga: Warga Kota Jambi Ini Sempat Membangun Sendiri Jalan yang Rusak

Baca juga: Empat Pengunjuk Rasa Ditangkap Terkait Kasus Pembakaran Sepeda Motor Dinas Polisi

Baca juga: Moge Bikin Pengguna Jalan Lain Terluka Hatinya, Dedi Mulyadi: Touring Saja Nyusahin Orang Lain

DPR Angkat Bicara

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyebut arogansi pengendara motor gede (Moge) Harley Davidson di Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak dapat dibenarkan.

Apalagi, pengendara moge sampai melakukan pengeroyokan terhadap dua orang anggota TNI.

“Arogansi tidak baik bagi siapapun. Jangan sok hebat, arogan dan main kekerasan di jalan. Mau geng motor besar atau kecil, yang arogan-arogan seperti ini harus ditindak sangat tegas oleh polisi,” ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Menurutnya, walaupun memang ada pihak yang merupakan petinggi di komunitas moge tersebut, namun sopan santun dalam penggunaan jalan tetap merupakan prioritas utama.

“Sekalipun ada pihak yang merupakan mantan petinggi di dalam komunitas tersebut, mereka harusnya mengajarkan hal yang baik dalam perjalanan dengan saling santun dan bersapa kepada semua pihak di jalan,” ucapnya.

Politikus NasDem itu mengimbau para anggota komunitas apapun yang merupakan pengguna jalan, untuk menjaga sopan santun di jalan dan menjaga nama baik komunitas.

“Mau apapun komunitasnya, apakah Moge, sepeda, lari, atau apapun itu, tetap harus menjaga sopan santun, jaga nama baik klub dan kendaraan," paparnya.

"Ini untuk pelajaran bagi semua komunitas dalam era modern ini bahwa kita harus bijak, jangan seenaknya memukuli orang,” sambung Sahroni.

Sebelumnya, viral di media sosial dua anggota TNI - AD Kodim 0304/ Agam yakni Serda Mistari dan Serda Yusuf menjadi korban penganiayaan di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Jumat (30/10) sekira pukul 16.40 WIB.

Informasi yang diperoleh, kronologis kejadian berawal saat korban Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas di lokasi kejadian.

Dari kejauhan terdengar suara sirene sehingga Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.

Kemudian Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Ditegur Presiden Jokowi, Ini Gara-garanya

Baca juga: Jemaah Umrah Jambi Sudah Boleh Berangkat, dengan Persyaratan Ketat Untuk Komorbid

Baca juga: Teddy Muncul Lagi Tagih Harta Gono-gini Lina Jelang Pernikahan Sule, Kini Tuduh Putri Delina Begini

Karena kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut, namun setelah berhenti rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok korban.

Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah Anggota TNI, namun tidak didengar dan diancam akan ditembak.

Setelah dilerai masyarakat, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam.

Diketahui, rombongan moge tersebut merupakan klub Harley Owners Group (HOG) yang sedang tur ke titik nol di Sabang, Aceh, itu. Tur tersebut dibalut tema "Long Way Up Sumatera Island".

Adapun ketua rombongan moge tersebut dipimpin oleh Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago yang merupakan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada awal reformasi.(kompas tv)

Disorot IPW

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai Letnan Jenderal (Purn) Djamhari Chaniago harus mencabut pernyataannya, yang menganggap kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota geng motor gede (moge) Harley Davidson yang dipimpinnya, terhadap dua prajurit TNI adalah masalah kecil.

"IPW menilai pernyataan Djamhari itu sangat tidak mendidik dan sangat mengedepankan sikap arogansi dari seorang pensiunan militer," kata Neta kepada Warta Kota, Minggu (1/11/2020).

Seharusnya kata Neta, sebagai pimpinan kelompok moge, Djamhari meminta maaf kepada masyarakat, karena anggota rombongannya sudah berbuat semena-mena.

Tidak hanya kepada masyarakat umum di jalanan, tapi juga kepada anggota TNI yang dikeroyok.

"Sikap Djamhari yang arogan itu tidak pantas ditiru dan akan membuat dirinya akan dicibir oleh masyarakat luas.

"Pada akhirnya itu akan merugikan dirinya sendiri sebagai pensiunan TNI, yang seharusnya dihormati publik," ujar Neta.

Untuk itu kata Neta, IPW berharap, Djamhari sebagai purnawirawan mau berjiwa besar mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada masyarakat luas.

"Khususnya kepada kedua prajurit TNI yang sedang terbaring di rumah sakit akibat dikeroyok anggota masyarakat sipil pengguna moge, anggotanya," kata Neta.

"Seharusnya Djamhari bisa berkomentar lebih santun dan kebapakan dalam melihat kasus ini," tambahnya.

Belajar dari kasus ini, menurut Neta, sudah saatnya para petinggi yang menjadi pimpinan kelompok motor gede mengingatkan para anggotanya, agar tidak bersikap arogan di jalanan dan tidak bersikap ugal-ugalan atau tidak menjadi raja jalanan seperti geng motor yang banyak dikeluhkan masyarakat.

"Jika pengendara moge bersikap ugal-ugalan seperti geng motor, bukan mustahil masyarakat akan memberi perlawanan pada mereka, dan pengendara moge akan menjadi musuh masyarakat di jalanan," katanya.

Neta mengatakan para purnawirawan yang menjadi pimpinan kelompok pengendara moge, jangan mau menjadi bamper dan backing atas keugal-ugalan anggotanya.

"Jika tidak, mereka akan dicibir dan tidak dihargai publik. IPW mendesak Polda Sumbar memproses kasus ini dengan Promoter," katanya.

Selain dikenakan pasal telah melakukan penganiayaan, menurut Neta, pengendara moge itu harus dikenakan pasal berlapis, yakni melawan aparatur negara.

"Dan sebaiknya kasus ini diselesaikan di pengadilan agar ada efek pembelajaran agar pengendara moge tidak bersikap seenaknya ugal-ugalan dan pimpinannya tidak arogan atau menganggap sepele persoalan yang ada, yang sudah membuat masyarakat terluka," papar Neta.

Sementara itu dikutip dari Instagram @infokomando, pihak Polda Sumbar memastikan akan tetap melanjutkan proses hukum kasus pengeroyokan tersebut

Polda Sumatera Barat memastikan tidak akan mengambil jalan damai dalam kasus pengeroyokan rombongan Motor Gede (Gede) Harley Davidson terhadap Anggota TNI yakni Serda Yusuf dan Serda Mistari yang berdinas di Kodim 0304 Agam.

Baca juga: Ramalan Zodiak Harian 3 November 2020 Lengkap 12 Bintang, Percintaan Aries hingga Keuangan Gemini

Baca juga: Kuliner Jambi, 6 Macam Makanan Khas Jambi Untuk Menu Sarapan, Ada Nasi Gemuk, Tepek Ikan, Dll

Baca juga: Download Lagu MP3 Kompilasi Dangdut Koplo Nella Kharisma Paling Joss 2020

Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan pihaknya masih akan terus melanjutkan kasus tersebut. Apalagi, 2 dari 4 tersangka telah menjalani penahanan.

"Enggak (damai), masih proses. Karena yang dua itu juga sudah ditahan juga. Intinya masih proses, masih proses pemeriksaan," kata Satake kepada wartawan, Minggu (1/11/2020).

Satake menyampaikan pihaknya belum bisa memastikan apakah akan ada penambahan tersangka lainnya dalam kasus tersebut.

"Enggak tahu kalau itu (tersangka baru, Red) nanti perkembangannya," tukasnya.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengendara Moge Keroyok Anggota TNI, DPR Minta Tindak Tegas Walau ada Backing Mantan Petinggi

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Wajah 5 Pengemudi Moge Harley Davidson Tersangka Pengeroyok Anggota TNI, Ahmad: Arogansi Tidak Baik,

https://jateng.tribunnews.com/2020/11/02/wajah-5-pengemudi-moge-harley-davidson-tersangka-pengeroyok-anggota-tni-ahmad-arogansi-tidak-baik?page=all

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved