Berita Nasional

Meski Ada Backing Pensiunan Militer, DPR Minta Tindak Tegas Klub Moge yang Keroyok Dua Prajurit TNI

Ya, aksi arogansi pengendara motor gede (Moge) Harley Davidson di Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak dapat dibenarkan usai mengeroyok dua prajurit TNI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase Tribun Manado/instagram
Detik-detik anggota TNI dikeroyok club motor gede di Bukittinggi, Sabtu (30/10/2020) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sudah mendapat sorotan banyak pihak, aksi pengeroyokan pengendara motor gede (Moge) kepada dua prajurit TNI sampai turut menarik respon DPR.

Ya, aksi arogansi pengendara motor gede (Moge) Harley Davidson di Bukittinggi, Sumatera Barat, tidak dapat dibenarkan usai mengeroyok dua prajurit TNI.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyebut arogansi pengendara motor gede (Moge) Harley Davidson itu tidak dapat dibenarkan.

Apalagi, pengendara moge sampai melakukan pengeroyokan terhadap dua orang anggota TNI.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan 2 Anggota Kodim 0304/Agam oleh Pengendara Moge Versi Puspomad

Baca juga: 1 Pengendara Moge Ditetapkan Jadi Tersangka Pengeroyok Dua Anggota Kodim, Total 5 Orang

Baca juga: Satu Demi Satu Terungkap Bos-bos Pengendara Moge Pengeroyok Anggota TNI di Bukittinggi

“Arogansi tidak baik bagi siapapun. Jangan sok hebat, arogan dan main kekerasan di jalan. Mau geng motor besar atau kecil, yang arogan-arogan seperti ini harus ditindak sangat tegas oleh polisi,” ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Menurutnya, walaupun memang ada pihak yang merupakan petinggi di komunitas moge tersebut, namun sopan santun dalam penggunaan jalan tetap merupakan prioritas utama.

“Sekalipun ada pihak yang merupakan mantan petinggi di dalam komunitas tersebut, mereka harusnya mengajarkan hal yang baik dalam perjalanan dengan saling santun dan bersapa kepada semua pihak di jalan,” ucapnya.

Politikus NasDem itu mengimbau para anggota komunitas apapun yang merupakan pengguna jalan, untuk menjaga sopan santun di jalan dan menjaga nama baik komunitas.

Dua pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi.
Dua pengendara moge yang keroyok anggota TNI di Bukittinggi ditahan polisi. (istimewa)

“Mau apapun komunitasnya, apakah Moge, sepeda, lari, atau apapun itu, tetap harus menjaga sopan santun, jaga nama baik klub dan kendaraan," paparnya.

"Ini untuk pelajaran bagi semua komunitas dalam era modern ini bahwa kita harus bijak, jangan seenaknya memukuli orang,” sambung Sahroni.

Sebelumnya, viral di media sosial dua anggota TNI - AD Kodim 0304/ Agam yakni Serda Mistari dan Serda Yusuf menjadi korban penganiayaan di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Jumat (30/10) sekira pukul 16.40 WIB.

Informasi yang diperoleh, kronologis kejadian berawal saat korban Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas di lokasi kejadian.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan 2 Anggota Kodim 0304/Agam oleh Pengendara Moge Versi Puspomad

Baca juga: Terkait Kasus Gur Nur, Besok Bareskrim Periksa Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun

Baca juga: Sudah Setahun Dilantik Jokowi, Kinerja Staf Khusus Milenial Dinilai Minim Prestasi

Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Dari kejauhan terdengar suara sirene sehingga Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.

Kemudian Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.

Karena kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut, namun setelah berhenti rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok korban.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved