Kisah Putri Jenderal Achmad Yani Amelia, Sembuhkan Trauma Dari Tragedi G30S/PKI Dengan Hidup di Desa
Peristiwa G30S/PKI meninggalkan beban psikologis hingga rasa traumatis. Hal itu dialami oleh putri Jenderal
TRIBUNJAMBI.COM- Peristiwa G30S/PKI meninggalkan beban psikologis hingga rasa traumatis.
Hal itu dialami oleh putri Jenderal Achmad Yani, yaitu Amelia Achmad Yani.
• Al Haris Kirim Ramuan Daun Sungkai untuk Dua Jurnalis Terkonfirmasi Positif Covid-19
• Helmi Cuap-cuap, Komentator Balap Motor Ini Alih Profesi Saat Pandemi Covid-19
• 12 Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Sebagian Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi Tutup Sementara
Dikutip dari Intisari, untuk menghilangkan trauma tersebut, Amelia bahkan sempat tinggal lebih dari 20 tahun di desa terpencil.
Seperti diketahui, Jenderal Achmad Yani adalah satu di antara korban pembataian G30S/PKI.
Ia merupakan komandan TNI AD yang lahir pada tahun 19 Juni 1922 di Purworejo.
Jenderal Achmad Yani menjadi sasaran PKI lantaran sangat menentang keberadaan faham komunis di tanah air.
Jenderal TNI Ahmad Yani sempat berdebat sengit saat rumahnya dikepung tentara antek PKI.
• Dampak Covid-19, Target Pengukuran Prona di Kerinci Diturunkan
• Harga Tanaman Janda Bolong Ini Sampai Rp 100 Juta, Penjual Ungkap Alasan Harga Makin Mahal
• VIDEO AC Milan Dapat Amunisi Baru Jelang Lawan Crotone, Kembalinya sang Deputi Ibrahimovic
Namun, perdebatan itu justru membuatnya tewas bersimbah darah karena ditembak oleh para tentara tersebut.
Jasadnya pun dibawa dan dikubur di Lubang Buaya.
Karena kejadian keji G30S/PKI inilah Amelia kemudian trauma.
Amelia adalah putri ketiga dari delapan bersaudara putra dan putri Jenderal Achmad Yani.
Dikutip dari Kompas.com lewat wawancara khusus 10 Oktober 2017 lalu, Amelia mengingat peristiwa kelam menimpa ayahnya tersebut.
Untuk mengobati hal itu, ia juga kerap menggelar tahlilan untuk mendoakan mendiang.
Amelia juga tak menyangka bahwa masih banyak generasi muda bertanya kepadanya untuk mengenang sejarah G30S/PKI tersebut.