Sosial

Indahnya Danau Telago Biru di UNESCO Global Geopark

Menurut Zainuddin, Danau Telago Biru muncul akibat ledakan freatik kecil yang terjadi di dalam dan didekat dinding Kaldera Masurai.

Penulis: Solehan | Editor: Hendri Dunan
zoom-inlihat foto Indahnya Danau Telago Biru di UNESCO Global Geopark
Dok. Pengelola UGG Merangin Jambi
BENING - Air Danau Telaga Biru di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, yang jernih. Ukuran danau ini hanya berdiameter sekira 20 meter.

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - UNESCO Global Geopark Merangin memiliki beragam situs budaya, biologi, dan geologi, satu di antaranya yaitu Danau Telaga Biru yang berada di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Jangkat Timur, kabupaten Merangin, Jambi.

Danau Telaga Biru yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Danau Telago Biru ini, berada di ketinggian 2033 meter di atas permukaan laut, dan diameter berkisar 20 meter.

Telaga Biru masih termasuk kawasan hutan produksi lainnya (HPL) yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Menurut cerita masyarakat setempat, Telago Biru ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Tanjung Alam yang sedang berburu burung di sekitar hutan adat.

Sebelumnya, masyarakat setempat menyebutnya Danau Hijau. Nama Telago Biru sendiri diberikan oleh Gubernur Jambi Al Haris saat masih menjabat sebagai Bupati Merangin.

Di Danau Telago Biru ini, masyarakat yang berkunjung dapat melihat kejernian air dan beberapa spot foto berupa pohon melinjo di sudut telago.

Begitu juga dengan jembatan pohon menuju pondok peristirahatan buatan warga yang membuatnya semakin menarik, dengan memperlihatkan deretan lumut hijau di dasar danau.

Menurut General Manager UNESCO Global Geopark Merangin, Zainuddin, Danau Telago Biru muncul akibat ledakan freatik kecil yang terjadi di dalam dan didekat dinding Kaldera Masurai.

"Ini kejadian yang berbeda ketika formasi kaldera dan juga merupakan proses yang berbeda dengan Formasi Kawah Kumbang dan Kawah Mabuk. Pada bagian dasarnya tertutupi oleh hasil ledakan pyroclastic, sehingga menyebabkan kedap air," kata Zainuddin.

"Ketika adanya pengaruh dari suhu dari dalam bawah permukaan yang mengidentifikasikan pemanasan vulkanik dan pencemaran permukaan air atau mata air dari lapisan dasar, ini menyebabkan ledakan kecil. Warna biru pada danau, kemungkinan berdampak pada komposisi mineral seperti alterasi hidrotermal pada lempung atau dasar, dan bagian bawah terdiri dari lava basalt-andesitic lava," tambahnya.

Zainuddin mengajak untuk seluruh masyarakat dan para pengunjung Danau Telago Biru untuk menjaga situs ini, sehingga dapat terus dinikmati seluruh lapisan masyarakat yang berkunjung.

"Situs Danau Telago Biru wajib kita jaga, terutama tentang kebersihan disekitar, mari kita jaga keindahan alam yang diberikan Tuhan ini," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved