Polusi Udara yang Membahayakan Kesehatan, Berikut 13 Negara dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Udara merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Udara dengan kualitas bersih menjadi kebutuhan disetiap tempat.

Editor: Deni Satria Budi
The Beijinger
Ilustrasi. Polusi udara di kota Beijing, Tiongkok. 

5. Tanzania, 60 juta penduduk, peringkat ke tiga

6. Kenya, 54 juta penduduk, peringkat ke lima

7. Uganda, 46 juta penduduk, peringkat ke empat

8. Algeria, 44 juta penduduk, peringkat ke delapan

9. Sudan, 44 juta penduduk, peringkat ke enam

10. Irak, 40 juta penduduk, peringkat ke tujuh

11. Afghanistan, 39 juta penduduk, peringkat ke dua

12. Uzbekistan, 33 juta penduduk, peringkat ke delapan

13. Angola, 33 juta penduduk, peringkat ke empat

Tekad Bersama Tangani Corona, Kakak Beradik Dokter di Semarang Meninggal Karena Tertular Covid-19

Tak Pilih Jadi Terkenal Seperti Orangtuanya, Anak-anak Artis Ini Pilih Jadi Abdi Negara dan Kopassus

Negara-negara tersebut juga dianggap sebagai negara terburuk dalam hal penanganan polusi udara luar ruang yang menyebabkan 4,2 juta kematian setiap tahunnya.

Ironisnya, 90 persen kematian yang disebabkan oleh bahaya polutan udara terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah.

Kualitas udara buruk berdampak terhadap kesehatan Persoalan kualitas udara atau polutan berbahaya juga sudah disebut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai masalah lingkungan terbesar terhadap kesehatan.

Para peneliti menilai, kekosongan informasi tentang kualitas udara ini menghalangi tindakan pencegahan yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah lingkungan.

Mobil Karimun Putih Ini Terpakir 3 Bulan di Rumah Sakit, Ternyata Alasan Pemilik Takut Begini

VIDEO Viral Seorang Ibu Kandung Marah Besar di Pernikahan Anaknya, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Ilmuwan atmosfer di NASA Dr Bryan Duncan mengatakan data terbuka dan membuat data polusi udara mudah diakses adalah hal yang sangat penting. 

"Untuk memerangi pencemaran udara, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruknya terhadap kesehatan," ujar Duncan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved