Polusi Udara yang Membahayakan Kesehatan, Berikut 13 Negara dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Udara merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Udara dengan kualitas bersih menjadi kebutuhan disetiap tempat.
Seperti diketahui, masalah lingkungan selalu menjadi sumber utama yang dampaknya begitu besar terhadap kesehatan.
Polusi udara luar ruang diperkirakan telah menyebabkan 4,2 juta kematian setiap tahunnya.
Angka tersebut melebihi jumlah kematian dari gabungan pandemi Ebola, HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB), dan malaria yang mencapai angka 2,7 juta kasus.
"Langit biru dan udara bersih adalah barometer tata kelola yang baik," kata Abid Omar, Pendiri Inisiatif Kualitas Udara Pakistan (PAQI).
Omar juga mengungkapkan bahwa dana internasional harus dikaitkan dengan target untuk meningkatkan kualitas udara; terutama di daerah seperti Lahore yang menghadapi hilangnya harapan hidup hingga lima tahun karena polusi udara yang berbahaya.
Begitu juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Clean Air Fund, Jane Burston bahwa udara bersih sebenarnya adalah hak asasi manusia.
• Prabowo Disarankan Jokowi Untuk Beli Mesin Perang Buatan Dalam Negeri Pakai Uang Tunai Tanpa Kredit
• Negeri di Atas Awan Sarolangun Masuk Nominasi API Awards 2020, Kategori Dataran Tinggi Terfavorit
Namun, polusi udara menyebabkan satu dari setiap delapan kematian di seluruh planet ini.
Jane menegaskan secara jelas bahwa pemerintah setiap negara perlu segera memprioritaskan tindakan penanganan pencemaran dan menyediakan data terbuka adalah langkah pertama yang penting.
"Teknologi untuk memantau polusi udara sudah tersedia, tetapi laporan ini menjelaskan masih banyak pemerintah yang harus berbuat lebih banyak lagi untuk mendapatkan data dan membuat data tersebut mudah diakses oleh warga negara mereka," ujar dia.
Sumber : Kompas.com