Kisah Militer RI

Bak Sosok Rambo, Aksi Prajurit Kopassus Ini Nekat Hadapi Banyak Musuh Hingga Lawan Ketakutan

Bak Sosok Rambo, Aksi Prajurit Kopassus Ini Nekat Hadapi Banyak Musuh Hingga Lawan Ketakutan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJABAR
Pratu Suparlan, Prajurit Kopassus yang tewas membela negara di Timor Timur 

TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi satuan elit ditakuti dari matra Angkatan Darat (AD) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sebagai pasukan khusus yang terlatih, Korps Baret Merah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi andalan Indonesia dalam setiap pertempuran di Tanah Air.

Hampir semua operasi militer di Indonesia selalu melibatkan Kopassus.

Untuk itu tidak semua prajurit TNI AD mampu masuk ke kesatuan khusus ini.

Banyak kisah-kisah para anggota Kopassus yang rela mengorbankan nyawa di medan perang demi kehormatan negara Indonesia dan Kesatuannya.

Balita Bocor Jantung tak Ditanggung BPJS Kesehatan, Bupati di Kalsel Ini Tegas Putuskan Kerja Sama

2 Tentara Brunei Pingsan Kala Panggil Kopassus Jadi Gurunya, Tapi Hasilnya Buat Malaysia Kalah

171 Kecelakaan di Wilayah Hukum Polres Muarojambi, Pengendara Diimbau Taati Rambu Lalin

Salah satu kisah heroik prajurit Kopassus pernah terjadi di medan perang Timor Timur sekarang Timor Leste.

Saat itu tanggal 9 Januari 1983, satu unit gabungan tentara Nanggala-LII yang berisikan para prajurit Kopassus pimpinan Letnan Poniman Dasuki melakukan patroli di suatu wilayah Timor Timur.

Tepatnya wilayah itu adalah di KV 34-34/Komplek Liasidi yang merupakan daerah rawan musuh di pedalaman hutan bumi Lorosae.

Maklum saja tempat tersebut merupakan sarang Fretilin si 'Krebo Hutan', mereka adalah pemberontak yang kemerdekaan timor timur atas Indonesia.

Ketika unit kecil patroli pimpinan Letnan Poniman Dasuki memasuki area tersebut, mereka dicegat oleh sekitar 300 ratusan orang Fretilin disana.

Amerika dan Sekutunya Disebut Harus Segera Melenyapkan China Jika Tak Mau Sang Naga Semakin Besar

Penggunaan Internet Meningkat Selama Pandemi Corona, Milenial Jambi Habiskan 60 Gb Sebulan

Download MP3 Lagu DJ Remix Full Bass Teranyar! Tersedia Video Terbaik DJ Tik Tok, DJ Slow, DJ Opus

Para Fretilin itu bersenjatakan lengkap dengan senapan serbu, mortar dan pelontar granat.

Terjadilah pertempuran sengit ketika dua lawan itu bertemu.

Tembak menembak seru terjadi antara 300 Fretilin melawan unit kecil Kopassus pimpinan Letnan Poniman.

Posisi para prajurit Kopassus sedang tidak beruntung.

Dibawah hujan deras tembakan musuh, mereka terjepit karena dibelakang jurang mengangga.

Bahkan satu persatu anggota Kopassus harus gugur diterjang timah panas Fretilin.

Melihat jika hanya bertahan saja maka bisa dibantai oleh Fretilin maka Letnan Poniman memerintahkan mundur.

Petani Pinang dan Kelapa Lega, Harga Naik Pasca Lebaran Didukung Kebijakan New Normal

Ancaman Kim Jong Un ke Trump Agar Tidak Mengikuti Urusan Negara Lain Jika Ingin Pilpres AS Aman

Penyaluran Herbisida Dinilai Lambat, Candra: Petani Harus Paham Prosedur

Namun peluang para prajurit kopassus itu sangatlah kecil untuk lolos, berlari menuju bukit tersebut.

Hingga seorang prajurit berpangkat Prajurit Satu (Pratu) Suparlan mengajukan diri untuk menahan serangan Fretilin sendirian dan membiarkan teman-temannya untuk meloloskan diri.

Lantas Pratu Suparlan mengambil senapan mesin milik rekannya yang gugur, ia langsung maju sendirian menerjang 300 orang milisi Fretilin.

Fretilin pun tanpa ampun langsung menjadikan Pratu Suparlan sebagai sasaran utama, ia diterjang entah berapa peluru yang bersarang ditubuhnya.

Tembakan Fretilin itu dibalasnya dengan tembakan senapan mesin yang ia bawa hingga Pratu Suparlan sudah tak sanggup lagi berdiri karena luka-lukannya.

Belum selesai sampai disitu, mengetahui Pratu Suparlan sudah hampir tewas, puluhan Fretilin mengerumuninya dan memberikan tembakan di lehernya.

Pratu Suparlan
Pratu Suparlan

Namun sebelum ajal menjemput dengan sisa-sisa tenaga Pratu Suparlan mengambil granat dari kantongnya, menarik pin dan meloncat di kumpulan milisi Fretilin.

"Allahu Akbar..." pratu Suparlan berteriak untuk terakhir kalinya lantas ledakan keras terdengar dari granat tadi, pratu Suparlan gugur bersama para milisi Fretilin yang 'ikut diajak mati' oleh aksi nekat pratu Suparlan.

Pasukan bantuan segera tiba bersama sisa anggota Kopassus yang berlindung di celah bukit tadi mereka menyerbu para milisi Fretilin.

Para milis berhamburan ketika diserbu oleh TNI, mereka lari kalang kabut.

Pada malam hari setelah pertempuran selesai jumlah korban di pihak Kopassus mencapai 7 orang termasuk pratu Suparlan yang jenazahnya ditemukan dalam keadaan tak utuh.

Sedangkan pihak Fretilin jatuh korban sebanyak 83 orang dan sisanya ada yang ditangkap hidup-hidup.

Berkat keberaniannya Pratu Suparlan dinaikkan pangkatnya menjadi Kopda (Anumerta) dan tanda saja Bintang Sakti.

Nama Pratu Suparlan juga diabadikan sebagai nama Lapangan Udara Perintis di Pusdikpassus Batujajar Bandung.

Dengan semboyan 'Berani, Benar, Berhasil' Kopassus tidak mau jemawa dengan semua prestasi yang didapat melainkan semua itu demi jayanya negara Indonesia.

Dirgahayu Korps Baret Merah ke-66 tahun! 'Kami Bukannya Hebat Tapi Terlatih.' (Seto Aji/Sosok.ID)

Artikel Ini Telah Tayang di SOSOK.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved