Petani Pinang dan Kelapa Lega, Harga Naik Pasca Lebaran Didukung Kebijakan New Normal
Harga jual buah pinang dan kelapa di kalangan petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mengalami kenaikan
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Harga jual buah pinang dan kelapa di kalangan petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mengalami kenaikan beberapa minggu terakhir.
Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Tanjabbar sebagi petani pinang dan kelapa.
Kebahagiaan itu diungkapkan Muslim, petani pinang dan kelapa di Desa Semau Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjabbar.
Ia menyebutkan, harga buah pinang dan kelapa untuk saat ini terbilang sudah sedikit normal dibanding beberapa waktu lalu.
"Kalau untuk harga pinang saat ini, yang kering jemur dua hari Rp10 ribu per kilonya. Kalau untuk buah kelapa harganya Rp2 ribu itu dalam kondisi kelapa sudah dikupas kulitnya," ujarnya, Jumat (12/6).
Kondisi harga yang mulai mengalami kenaikan tersebut kata Muslim terjadi setelah lebaran. Ditambah dengan kondisi memasuki tatanan kehidupan baru atau new normal.
Diungkapkannya, sebelum lebaran harga jual mencapai Rp8 ribu per kilogram sedangkan buah kelapa Rp1.500 per buah.
Muslim mengatakan, dengan naiknya harga buah sedikit melegakan buat petani, sebab masyarakat selama ini ekonominya hanya tergantung dari hasil perkebunan pinang dan buah kelapa.
Katanya, tidak ada kendala dalam hal produksi, bahkan produksi banyak, namun berbanding dengan harga yang sempat anjlok.
"Kondisi sekarang kita berharap terus membaik. Karena memang sebelum lebaran kita hasil banyak, tapi harga jual murah," pungkasnya.