Berita Internasional

China Gembor-gembor Soal Tunggakan Iuran AS di PBB Capai Rp29 T, Gelombang Permusuhan Kian Tinggi

China Gembor-gembor Soal Tunggakan Iuran AS di PBB Capai Rp29 T, Gelombang Permusuhan Kian Tinggi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Via Gridhot.ID
Konferensi PBB 

TRIBUNJAMBI.COM - Nampaknya sudah smakin panas gelombang permusuhan antara China dengan Amerika Serikat.

Hal itu terlihat dari laporan China terkait PBB akhir-akhir ini.

China menyerukan kepada semua negara anggota PBB untuk "secara aktif memenuhi kewajiban keuangan mereka kepada organisasi ini", dan menekankan bahwa Amerika Serikat (AS) berutang kepada PBB lebih dari US$ 2 miliar.

TAMPIL dengan Baret Merah Berbintang 5, Begini Penampakan Habib Bahar Setelah Bebas dari Penjara

Habib Bahar bin Smith Resmi Bebas, Ucapkan Terimakasih ke Umat Muslim yang Selalu Mendukungnya

20 Pria Bersamurai Rampok Rumah Mewah Haji Udin Bos Aneka Sandang, Orang Terkaya di Kuningan

"Pada 14 Mei, total yang belum dibayar di bawah anggaran rutin dan anggaran pemeliharaan perdamaian PBB masing-masing mencapai US$ 1,63 miliar dan US$ 2,14 miliar dolar AS," kata China dalam pernyataan yang mereka rilis Jumat (15/5).

China mengutip angka utang negara-negara anggota lembaga yang bermarkas di New York, AS, tersebut dari laporan kantor Sekretaris Jenderal PBB dan pertemuan yang organisasi itu adakan pada Kamis (14/5).

Kewajiban tersebut termasuk tunggakan dalam beberapa tahun terakhir. "Amerika Serikat adalah debitur terbesar, masing-masing masing-masing memiliki US$ 1,165 miliar dan US$ 1,332 miliar," ungkap China seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Ingat Sama Ryan si Jagal dari Jombang? Disebut Tobat Jelang Hari Eksekusi Mati yang akan Dihadapinya

PT Kepasar Digital Indonesia Luncurkan Aplikasi Payo Kepasar

Raffi Ahmad Sebut Negara Bisa Geger Karena Artis Korea Ini Naksir Luna Maya, Netizen Sebut Siwon

Ruang sidang Majelis Umum PBB.(un.org/UN Photo/Manuel Elias)
Ruang sidang Majelis Umum PBB.(un.org/UN Photo/Manuel Elias) (UN Photo)

AS adalah kontributor terbesar untuk anggaran PBB, membayar 22% dari biaya operasional tahunan organisasi itu mencapai US$ 3 miliar, dan 25% dari operasi pemeliharaan perdamaian US$ 6 miliar per tahun.

Secara resmi, AS membayar 27,89% dari anggaran pemeliharaan perdamaian PBB. Tapi, Kongres memutuskan dan Presiden Donald Trump pada 2017 melaksanakan pemotongan menjadi 25% atau berkurang US$ 200 juta.

AS memiliki tahun fiskal yang berjalan mulai Oktober hingga Oktober, yang bisa membuat negeri uak Sam tampak seperti debitur yang bahkan lebih besar pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

"Amerika Serikat baru-baru ini melakukan pembayaran US$ 726 juta untuk pemeliharaan perdamaian PBB, dan akan membayar sebagian besar kewajibannya pada akhir tahun fiskal," kata Perwakilan AS di PBB.

Total tunggakan pemeliharaan perdamaian AS mencapai US$ 888 juta. Tapi, "Sekitar dua pertiga dari jumlah ini adalah hasil pembayaran dengan tingkat 25% dari 2017 hingga sekarang," ujar Perwakilan AS di PBB.

Tambah Satu, Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Muarojambi Kini Sebanyak 9 Orang

Bupati Masnah Rakor Bahas Pencegahan Korupsi Bersama Gubernur dan Kepala Daerah se-Provinsi Jambi

Dalam sebuah laporan pada 11 Mei, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, "mungkin ada penundaan misi perdamaian yang signifikan menjelang pertengahan tahun, kecuali posisi uang tunai di berbagai misi meningkat secara signifikan".

Pada Kamis (14/5), China menyebutkan, sekitar 50 dari 193 negara anggota termasuk Tiongkok membayar kontribusi mereka sepenuhnya.

China adalah kontributor terbesar kedua di belakang Amerika Serikat.

Pedagang Pasar di Sarolangun Bakal Dirapid Test Secara Acak

Rating Tertinggi Sepanjang Sejarah, Episode Terakhir The World of The Married Kembali Pecahkan Rekor

Cina membayar sekitar 12% dari biaya operasional PBB dan sebesar 15 persen dari anggaran pemeliharaan perdamaian organisasi itu.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Kian memanas, China sebut AS punya utang iuran ke PBB US$ 2 miliar.

(*)

Artikel Ini Juga Telah Tayang di GridHot.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved