Berita Jambi
Dugaan Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjab Barat oleh Wali Murid, Kadisdik: Serahkan ke yang Berwajib
Dugaan Penganiayaan Kepsek SMAN 10 Tanjab Barat oleh Wali Murid, Kadisdik: Serahkan ke yang Berwajib
Penulis: Zulkipli | Editor: Deni Satria Budi
“Siswa bersangkutan beralasan orangtunya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.
Selanjutnya, pada sore harinya, dalam kondisi sekolah sudah tidak ada aktivitas belajar, kepsek bersama waka kurikulum masih bekerja di sekolah terkait ujian.
Tiba-tiba terdengar letusan yang keras ( diduga dari senjata api), semua warga sekolah yang ada dilokasi berhamburan keluar.
• 7 Artis Ini Meninggal Tragis di Usia Muda Saat Lagi Naik Daun, Ada Nike Ardilla dan Adi Firansyah
• Perangkat Desa di Sarolangun Diduga Banyak yang Double Job Perbup Nomor 77 Tahun 2018 Belum Maksimal
• Pria Ini Disebut Kekasih Terakhir Nike Ardilla, Sayangnya Turut Meninggal di Usia yang Masih Muda
“Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid yang HP nya ditahan) langsung membentak dan memukuli kepsek. Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut. Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip dipinggangnya," sebut Lukman.
"Sambil memaki kepsek, yang bersangkutan mengambil batu bata dan melempar ke arah kepsek, namun tidak kena sasaran. Lalu yang bersangkutan kata Lukman, mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar dan akan dipukulkan ke kepsek, tapi tak jadi dilakukan,” ujar Lukman, menambahkan.
Setelah puas melakukan intimidasi di sekolah, orang yang diduga orang tua siswa tersebut, mengacungkan pistol ke kepsek sambil berucap.
“Jika dalam 30 menit HP tersebut tidak dikembalikan, awas.. akan kutembak kau”. Kemudian yang bersangkutan meninggalkan sekolah.
Karena merasa terancam, kepsek melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat.
“Kades menginisiasi perdamaian dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat pada malam harinya. Saat pertemuan akan diadakan, orangtua siswa tersebut hadir dengan menggenggam pistol di tangannya (diindikasi untuk menakuti masyarakat). Melihat gelagat yang tidak baik, kades membatalkan pertemuan tersebut dan meminta sang kepsek untuk kembali ke Sungai Bahar (rumah kepsek) dan diantar anggota masysarakat sampai ke perbatasan,” jelasnya.
Keesokan harinya (Kamis 5/3/2020) kepsek melapor ke korwil dan dinas pendidikan provinsi. Saran korwil ke kepsek untuk menghadap Kabid GTK Dinas Pendidikan Provinsi. Hari Jumat pagi Kepsek menghadap kabid GTK bersama korwil.
“Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwajib, dan harus dikawal sampai tuntas agar kejadian yang sama tidak terulang di masa yang akan datang,” tuturnya.
Dugaan Penganiaan Kepsek SMAN 10 Tanjab Barat oleh Wali Murid, Kadisdik : Serahkan Ke Pihak Berwajib (Tribunjambi.com/Zulkifli)