Berita Jambi
Pelecehan Simbol HMI dan Pengeroyokan di UIN STS Jambi, Polda Jambi Beri Atensi
Polda Jambi memberi atensi khusus pada kasus pengeroyokan kader dan pelecehan simbol HMI di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Jambi memberikan atensi khusus terhadap laporan kasus pengeroyokan kader dan pelecehan simbol Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang terjadi di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Komitmen pengusutan tuntas ini ditegaskan langsung oleh Wakapolda Jambi, Brigjen Pol. Mirza Mustaqim, saat menemui massa aksi dari Badan Koordinasi (Badko) HMI Jambi di depan Mapolda Jambi, Senin (1/9/2025).
Insiden ini sebelumnya mencoreng marwah kampus sebagai pusat intelektualitas setelah seorang kader HMI menjadi korban penganiayaan fisik.
Tidak hanya itu, terjadi pelecehan terhadap simbol organisasi berupa penginjakan bendera HMI dan pencopotan paksa spanduk dalam sebuah kegiatan kemahasiswaan.
Menanggapi laporan tersebut, Wakapolda Jambi menyatakan kasus ini menjadi perhatian serius karena menyangkut integritas lembaga pendidikan tinggi serta kepentingan masyarakat luas.
"Kami di Polda Jambi memberikan atensi penuh. Saya telah memberikan arahan kepada jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum untuk mengusut tuntas perkara ini sesuai prosedur hukum yang berlaku, secara transparan dan profesional," ujar Brigjen Pol. Mirza Mustaqim.
Lebih lanjut, Wakapolda menegaskan bahwa penegakan hukum akan berjalan objektif dan tidak tebang pilih dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
"Tidak ada yang kebal hukum. Prinsip kami adalah keadilan harus ditegakkan, siapapun yang terlibat akan diproses secara hukum," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Badko HMI Jambi, Ozi Saifirman, mengutuk keras peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai serangan langsung terhadap semangat demokrasi kampus.
Menurutnya, tindakan pelecehan simbol merupakan provokasi yang merendahkan nilai-nilai perjuangan organisasi mahasiswa.
"UIN STS Jambi harus menjadi ruang terbuka bagi kebebasan berpendapat dan bukan tempat intimidasi," tegas Ozi.
Aksi damai yang digelar HMI di depan Polda Jambi membawa tiga tuntutan tegas:
Pengusutan tuntas kasus penganiayaan dan proses hukum yang adil bagi semua pihak terlibat.
Investigasi menyeluruh atas penghinaan terhadap simbol organisasi yang dinilai sebagai pelecehan ideologi.
Penolakan terhadap praktik represif yang menggerogoti demokrasi kampus dan membungkam aspirasi mahasiswa.
Badko HMI Jambi berjanji akan terus mengawal proses hukum ini hingga keadilan ditegakkan dan marwah organisasi kembali pulih.
Baca juga: HMI Cabang Jambi Gelar Aksi Layangkan Empat Tuntutan ke Polda Jambi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.