MAHFUD MD Sindir Rizal Ramli di ILC, Singgung Kucing Diberi Kalung hingga Masalah Akhlak
TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD
Rizal Ramli lanjut membandingkan kejadian tersebut dengan realita yang terjadi di Indonesia.
Di Indonesia menurut penjelasan Rizal Ramli, diperlukan banyak uang untuk menempati posisi-posisi tertentu.
• JANGAN Sepelekan Bila Merasakan Gejala Stroke Otak, Seperti Sakit Kepala & Kesulitan Berbicara
"Padahal mau jadi Bupati di Indonesia paling enggak Rp 10 miliar sampai Rp 50 miliar, mau jadi gubernur berapa sampai berapa," paparnya.
"The whole system (sistem keseluruhan), the mother of corruption (induk korupsi) di Indonesia itu is money politics," tambah Rizal Ramli.

Sindir PDIP, Gerindra, Demokrat
Pria yang pernah menjabat sebagai menteri di beberapa bidang itu mengatakan sudah saatnya partai politik di Indonesia dibiayai oleh pemerintah untuk mengakhiri praktik politik uang.
"Oleh karena itu, menurut saya sudah waktunya, partai-partai politik kita dibiayain saja oleh negara, seperti di Eropa, Australia, New Zealand," katanya.
• Terdakwa Narkoba di Rantau Keloyang Dituntut 9,5 Tahun Penjara, Mang Cek Ngaku Jadi Tulang Punggung
Ia mengatakan untuk pembiayaan Parpol bisa menghabiskan pemerintah Rp 6 triliun per tahun.
Menurutnya hal tersebut lebih baik ketimbang Parpol memainkan politik uang dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
"Perlu Rp 6 triliun satu tahun."
"Mereka nyolong ramai-ramai partai-partai ini, estimate saya Rp 50 triliun sampai Rp 70 triliun satu tahun," tambah Rizal Ramli.
"Kita hentikan, kita ubah criminal democracy (demokrasi kriminal) ini, jadi democracy yang amanah, yang good governance, sehingga orang-orang baik, orang-orang bagus bisa masuk ke dalam sistem."
Rizal Ramli menegaskan selama Indonesia masih marak praktik politik uang, Indonesia tidak akan bisa maju.
• Terdakwa Narkoba di Rantau Keloyang Dituntut 9,5 Tahun Penjara, Mang Cek Ngaku Jadi Tulang Punggung
"Selama kita money politics mendominasi politik Indonesia, enggak usah mimpi yang aneh-aneh, survive (bertahan) saja sudah lumayan," katanya.
Ia juga menyindir beberapa partai politik yang petingginya hanya diisi oleh orang yang itu-itu saja, seperti PDI, Gerindra, dan Demokrat.
Rizal Ramli menginginkan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam sebuah partai politik.
"Jadi kita perlu segera ubah sistem pembiayaan partai politik kita, tapi tidak bisa hanya dibiayai negara."
"Sementara partai politik dikelola bagaikan perusahaan keluarga, mana bisa kita teriak demokrasi, partai politiknya tidak di-run (dijalankan) dengan demokrasi," jelasnya.
• Universitas Jambi Masuk Peringkat 37 Kampus Terbaik di Indonesia Versi UniRank
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-5.55:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)