Ternyata Ini yang Bikin Amerika Lolos dari Serangan Rudal Balistik Iran dan Tak Jatuh Korban Jiwa
Sebanyak 16 rudal diluncurkan dari setidaknya tiga lokasi di Iran, kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Ternyata Ini yang Bikin Amerika Bisa Lolos dari Serangan Rudal, Padahal Iran Klaim 80 Musuh Tewas
TRIBUNJAMBI.COM - Serangan rudal balistik Iran ke pangkalan militer Amerika di Irak sebagai pembalasan atas terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020, menunjukkan hasil mengejutkan.
Semula media Iran sudah mengklaim serangan ini menewaskan sekitar 80 tentara Amerika.
Setidaknya 11 dari rudal-rudal Iran menjadikan pangkalan udara AS di Al Asad, di wilayah barat Baghdad, sebagai target serangan, dan setidaknya satu lagi mengenai pangkalan AS di Irbil, katanya.
• Kisah Perang Teluk 1990/1991 - Jalur Maut, Tempat Pembantaian Ribuan Tentara Irak
• Donald Trump Mendadak Ajak Iran Berdamai? 5 Update Terkait Konflik Amerika Vs Iran, Mulai Melunak?
• Hampir 40 Tahun Diembargo Amerika, Bagaimana Keadaan Ekonomi Iran Sebenarnya? Zaman Obama Sempat
Beberapa rudal lainnya mendarat agak jauh dari target.
Serangan terjadi sekitar pukul 02:00 waktu setempat pada Rabu (8/1/2020).
Pangkalan udara AS di kota Irbil dan Al Asad diserang rudal pada Rabu pagi waktu setempat.
Foto kerusakan di Pangkalan Militer AS Al Asad Irak akibat serangan rudal Iran.
Pada Rabu malam setidaknya dua roket jatuh di Zona Hijau Baghdad yang dijaga sangat ketat, tempat kedutaan besar AS berada. Tidak ada laporan tentang kerusakan atau korban.
Ketua Umum Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan dia meyakini bahwa sistem peringatan dini mampu mencegah jatuhnya korban.
"[Apa] yang saya percayai, berdasarkan apa yang saya lihat dan saya tahu, serangan rudal itu ditujukan untuk menyebabkan kerusakan struktural, menghancurkan kendaraan, peralatan serta pesawat terbang, dan untuk membunuh personel kami," katanya.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah pemakaman Soleimani, sosok yang mengendalikan pasukan proksi Iran di Timur Tengah.
Tembakan rudal-rudal Iran itu merupakan serangan paling langsung oleh Iran terhadap AS semenjak perebutan kantor kedutaan AS di Teheran pada 1979.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, mengatakan tidak ada prajurit AS atau Irak yang tewas dalam serangan itu dan pangkalan itu hanya mengalami kerusakan kecil.
Presiden Trump sebelumnya mengancam akan menggelar aksi militer terhadap Iran jika negara itu menargetkan serangan atas pasukan dan pangkalan AS, tetapi dia tidak mengumumkan adanya tindakan militer, dengan mengatakan serangan Iran itu tidak menimbulkan korban.