Apa Sebenarnya Arti Kata Dimakzulkan yang Terjadi antara DPR AS dengan Presiden Donald Trump?
DPR Amerika Serikat secara resmi memakzulkan Presiden AS Donald Trump pada Kamis (19/12/2019) pagi waktu Indonesia.
Tergantung pada negara yang bersangkutan, pemakzulan dapat berarti proses pendakwaan yang berujung pada pemecatan atau pelepasan jabatan, atau hanya merupakan pernyataan dakwaan resmi semata yang mirip pendakwaan dalam kasus-kasus kriminal sehingga proses pemecatan tidak termasuk pemakzulan.
Sementara dalam konteks AS, pemakzulan adalah proses di mana badan legislatif mengajukan dakwaan terhadap seorang pejabat sipil pemerintah atas kejahatan yang diduga telah dilakukan.
Impeachment atau pemakzulan dapat terjadi di tingkat federal atau tingkat negara bagian.
DPR di tingkat federal dapat mendakwa pejabat federal, termasuk Presiden, dan lembaga legislatif masing-masing negara bagiandapat mendakwa pejabat negara, termasuk gubernur, sesuai dengan masing-masing pemerintah federal atau konstitusi negara.
Sebagian besar pemakzulan berkaitan dengan dugaan kejahatan yang dilakukan saat menjabat, meskipun ada beberapa kasus di mana para pejabat telah dimakzulkan dan kemudian dihukum karena kejahatan yang dilakukan sebelum menjabat.
Pejabat yang dimakzulkan tetap di bertugas sampai persidangan diadakan.
Persidangan itu kemudian akan menentukan apakah dilakukan pemecatan atau tidak, terutama setelah adanya bukti bersalah atau tidak bersalah.
• Ratusan Personil Dikerahkan Polres Sarolangun dalam Operasi Lilin 2019
Pemakzulan bukanlah proses pidana karena terdakwa tidak mengambil risiko kehilangan nyawa, kebebasan, atau properti; satu-satunya hukuman adalah pemecatan dari jabatan setelah terbukti bersalah.
Awal mula pemakzulan terhadap Donald Trump
Politisi Demokrat Nancy Pelosi tiga bulan lalu mulai melaksanakan penyelidikan terhadap Donald Trump.
Ini dilakukan setelah mereka mendapatkan bukti bahwa Trump melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada tanggal 25 Juli lalu.
Dalam panggilan telepon itu disebutkan bahwa Trump meminta Zelensky untuk melakukan penyelidikan terhadap Joe Biden dan putranya Hunter Biden.
Untuk melancarkan permintaan itu, Trump pun menawarkan imbalan sebesar USD 400 juta berupa dana bantuan keamanan.
Banyak kalangan menilai bahwa ini merupakan salah satu upaya Trump dalam menjegal Joe Biden yang disebut-sebut akan maju dalam pemilihan presiden di tahun 2020.
Jika terlaksana, maka Joe Biden kemungkinan besar akan berhadapan dengan Donald Trump.
• KURMA Mampu Mengobati Tekanan Darah Tinggi, Baik Dikonsumsi Pagi Hari: No 8 Cegah Penyakit Jantung