Kisah Militer RI

PENEMBAK Jitu Pasukan Elite Inggris yang Kagumi Kopassus, Tembak Kepala Pengebom ISIS Jarak 2,5 Km

TRIBUNJAMBI.COM - Penembak jitu pasukan elite Inggris atau Special Air Service(SAS) sukses gagalkan pembantaian wanita

Editor: ridwan
Kolase/ist
Kopassus dan SAS 

Satuan gabungan SAS dan Pasukan Khusus Afghanistan menyerbu pabrik bom dan menyita sejumlah besar senjata dan bahan peledak.

TERUNGKAP! Ternyata Mandi Malam Hari Memiliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan!

SAS Kagumi Kopassus

Kisah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang pernah berjuang menjaga keutuhan NKRI dari tangan penjajah menarik untuk disimak.

Namun satu ini, bukanlah penjajah, melainkan musuh yang memasuki wilayah Indonesia secara diam-diam.

Kala itu perang terjadi antara Indonesia dan Malaysia dengan satu operasi bernama Trikora, dimana Indonesia harus menghadapi Pasukan Malaysia dan para sekutunya, seperti Inggris, Newzealand dan juga Gurkha.

 

Kasus Mayat di Tanjung Simalidu Tebo Terungkap, Ternyata Korban Pembunuhan

Berbicara pasukan Inggris SAS, siapa sangka pasukan andal satu ini merupakan pengagum Kopassus.

Selain pernah ditaklukkan Kopassus, SAS mengagumi pasukan baret merah saat berlatih perang bersama.

Lalu seperti apa kualifikasi pasukan elit Inggris itu.

SAS inggris
SAS inggris (Tumblr)

Simak di bawah ini ceritanya.

Pada Agustus tahun 2000 satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNAMSIL) di Sierra Leone, Afrika Barat, ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan West Side Boys.

 

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.

Begini Balasan Surya Paloh Terhadap Sindiran Jokowi Terkait Pelukan Mesra Dengan Sohibul Iman

Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.

Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.

 

Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen, dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.

 

Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved