Kisah Militer RI

Kisah Hidup Mati Prajurit Kopassus Duel Lawan Bos Gerilyawan di Belantara Kalimantan dengan Pisau

Kisah Hidup Mati Prajurit Kopassus Duel Lawan Bos Gerilyawan di Belantara Kalimantan dengan Pisau

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi Kopassus 

Untung saat latihan komando mereka sudah praktik menjinakkan ular kobra sehingga tak ada yang kena patuk.

Di tengah kegelapan malam, anak buah Hendro juga berhasil melumpuhkan beberapa penjaga secara senyap.

Meninggal Misterius, Jantung Desak Tiara Pembawa Baki Paskibra Rusak serta Lambung & Paru-paru Bocor

Oknum Polisi Polda Bali Perpangkat Perwira Selingkuh dengan Mami Karaoke, Suami Sah Sampai Diusir

Pukul 22.25 WIB, tim sudah sampai di lokasi yang ditentukan. Masih cukup lama menunggu waktu operasi.

Namun tiba-tiba Intelijen melaporkan Ah San tak ada di pondok tersebut. Seluruh tim sangat kecewa.

Baru pukul 14.00 Siat Moy dan perwira intelijen Kodim Mempawah memastikan Ah San ada di pondok.

Dengan kecepatan kuning mereka terus merayap mendekati sasaran hingga akhirnya dari jarak 200 meter terlihatlah rumah persembunyian Ah San.

Baru 60 Persen, Bakeuda Batanghari Akui Realisasi PBB Tak Akan Capai Target

Tiba-tiba anjing-anjing penjaga pondok berloncatan ke arah tim Halilintar sambil mengonggong keras.

Hendro segera meneriakkan "Serbuuuuu," sambil lari sekencang-kencangnya ke arah pondok.

"Abdullah alias Pelda Kongsenlani mendahului saya lima detik untuk tiba di sasaran. Dia mendobrak pintu dengan tendangannya dan langsung masuk. Saya mendobrak jendela dan meloncat masuk," beber Hendro.

Ini Profil Rohana Kudus, Wartawati Pertama yang Ditetapkan Presiden Jokowi Sebagai Pahlawan Nasional

Hendro berteriak pada Ah San. "Menyerahlah Siauw Ah San, kami bukan mau membunuhmu." Tapi Ah San enggan menyerah.

Dia menyabet perut Kongsenlani dengan bayonet.

Hendro menyuruh anak buahnya keluar pondok.

Dia sendiri bertarung satu lawan satu dengan Ah San.

7.000 Lebih Kartu Pelanggan Gas Subsidi Dibagikan untuk Warga Miskin di Kota Jambi

"Dengan sigap saya lemparkan pisau komando ke tubuh Ah San. Tapi tidak menancap telak, hanya mengena ringan di dada kanannya," Hendro menggambarkan peristiwa menegangkan itu.

Kini Hendro tanpa senjata harus menghadapi Ah San yang bersenjatakan bayonet.

Memang ada senjata yang ditaruh di belakang tubuh Hendro, tapi mengambil senjata dalam keadaan duel seperti ini butuh beberapa detik.

150 Lebih Warga Muarojambi Terserang DBD, Dinkes Sebarkan Surat Edaran Waspadai DBD

Hendro takut Ah San keburu menusuknya.

Hendro lalu melompat dan menendang dada Ah San.

Berhasil, tetapi sebelum jatuh Ah San sempat menusuk paha kiri Hendro hingga sampai tulang. Darah langsung mengucur

Ah San kemudian berusaha menusuk dada kiri Hendro. Hendro berusaha menangkis dengan tangan.

3 Tahun Berturut-turut, Fasha Raih Penghargaan Top Leader IT dan Smart City

Akibatnya lengannya terluka parah dan jari-jari kanannya nyaris putus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved