150 Lebih Warga Muarojambi Terserang DBD, Dinkes Sebarkan Surat Edaran Waspadai DBD
Data dari Januari sampai Oktober setidaknya ada 155 orang yang terserang DBD di Kabupaten Muarojambi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
150 Lebih Warga Muarojambi Terserang DBD, Dinkes Sebarkan Surat Edaran Waspadai DBD
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Sejumlah masyarakat Kabupaten Muarojambi terserang penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Hal ini disampaikan oleh Afifudin, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi, Kamis (7/11).
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Januari sampai Oktober setidaknya ada 155 orang yang terserang. Jumlah tersebut tersebar di delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Muarojambi. Namun memang ada tiga kecamatan yang tidak begitu banyak, yaitu Kecamatan Bahar selatan, Kumpeh, dan Kumpeh ilir.
"Kalau kita lihat memang trennya sedikit naik. Sebenarnya kalau kita lihat di data itu sebaran perluasan wilayahnya itu menambah ke tempat lain tapi angkanya fluktuatif," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa penyebab dari DBD tersebut yakni adanya gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Sementara untuk perkembangannya sendiri di arenakan identik dengan permukiman dan penggunaan air di rumah tangga.
• Pemkab Bungo Anggarkan Gaji Guru Honorer Naik Tahun Depan, Segini Angkanya
• 7.000 Lebih Kartu Pelanggan Gas Subsidi Dibagikan untuk Warga Miskin di Kota Jambi
• Bus Trans Siginjai Koridor II Sengeti-Bandara Akan Mulai Mengaspal Awal Desember, Segini Tarifnya
"Selain itu juga karena cuaca hujan dan pergantian musim, apalagi di komplek-komplek, kos-kosan, bak-bak mandi itu perlu diperhatikan. Adanya genangan air juga memungkinkan menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk," ucapnya.
Sementara itu, terhadap hal ini pihaknya mengeluarkan surat edaran mengenai kewaspadaan dini penanggulangan demam berdarah. Ini juga sebagai bentuk himbauan kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara berkala tiap minggunya.
"Kemudian kita juga melakukan survei jentik (PB) dan larvasidasi melalui kader Jumantik secara berkala. Kita juga minta untuk melaporkan setiap kasus DBD secepatnya ke dinas kesehatan untuk kita tindak lanjuti," pungkasnya.
Sementara itu, Afif menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan fogging (pengasapan) pada beberapa wilayah yang didapati ada penderita DBD.