SEPULUH Cara Eksekusi Mati Paling Kejam di Dunia, No 5 Dimasukan Kandang Hewan Buas: Begini Kisahnya
TRIBUNJAMBI.COM - Untuk menghukum pelaku yang melakukan tindak kejahatan yang luar biasa, vonis mati sudah
Hukuman ini ada dua versi.
Pertama, terpidana mati diikat pada sebuah tiang, kemudian lehernya diikat oleh tali yang secara perlahan-lahan akan mencekiknya hingga meninggal.
Pada versi kedua, tiang diganti dengan kursi.
• Streaming Indosiar PSS Sleman vs Bali United - Bali United Dalam Kondisi Pincang & Tidak Full Team
• Jadi Sorotan, Adik Syahrini Pakai Gelang Seharga Rp 600 Juta
Terpidana akan duduk dengan diikat tangannya, sementara lehernya akan dicekik oleh sabuk logam yang juga akan mencekiknya hingga tewas.
Adapun dalam foto dari tahun 1901, terlihat eksekusi semacam ini dilakukan di Penjara Bilibid, di Manila, Filipina.
Kemudian Garotte dilarang di Filipina pada tahun 1902.
4. Direbus
Ini merupakan cara eksekusi mati yang paling jarang dilakukan.
Namun umum dilakukan di seluruh Eropa dan Asia hingga abad ke-17.
Caranya, terpidana mati akan langsung ditenggelamkan pada minyak atau air mendidih, atau mereka juga ditempatkan di kuali penuh cairan dingin hingga mencapai titik didih.
• Umbi Gembili, Si Sumber Karbohidrat yang Baik untuk Penderita Diabetes
Di Eropa, hukuman ini dipraktikan pada abad pertengahan untuk menghukum para peracun dan pemalsu.
Adapun pada abad ke 16, di Jepang juga dilaksanakan eksekusi ini terhadap seorang penjahat bernama Ishikawa Goemon yang dijatuhi hukuman direbus sampai mati bersama dengan anaknya.
Ia dihukum setelah gagal membunuh panglima perang Toyotomi Hideyoshi.