POLISI Lalu Lintas Terperanjat Lihat Nama di SIM, Ternyata yang Ditilangnya Jenderal di TNI-AD

TRIBUNJAMBI.COM - Polisi lalu lintas kaget setelah membaca di SIM. Ternyata dia sedang menilang seorang jenderal TNI.

Editor: ridwan
Capture buku Panglima Bambang Sugeng
Bambang Sugeng 

"Memang saya yang salah. Saya menerima pelajaran dari Pak Polisi," kata Bambang Sugeng.

 

Baca: BEGINI Ekspresi Pangdam Jaya saat Kena Tilang Polisi Lalulintas, hingga Kapolda Turun Minta Maaf

Bahkan, kabar tentang Bambang Soegeng yang ditilang polisitersebut keesokan harinya masuk berita di sebuah koran di Yogyakarta.

Bambang Sugeng merupakan sosok perwira TNI yang memberikan teladan untuk selalu taat aturan dan tidak mentang-mentang berkuasa.

Endang Ruganika, putri sulung Bambang Soegeng mengisahkan hal lain soal kepatuhan ayahnya berlalu lintas.

Saat itu Bambang Soegeng hendak pergi ke Jawa Tengah.

Namun sampai Cirebon, dia baru sadar SIM ketinggalan.

Baca: Siapa Asiang dalam Pusaran Kasus Suap RAPBD Provinsi Jambi 2018 ini?

Masalah Batas Wilayah Desa, Pemkab Sarolangun Kejar Program Kebijakan One Map Policy

"Bapak menyuruh pembantu pulang ke Jakarta untuk mengambil SIM," tulis Endang dalam buku tersebut.

Dikutip dari Wikipedia, Bambang Sugeng lahir di Tegalrejo, Magelang, 31 Oktober 1913 dan meninggal di Jakarta, 22 Juni 1977 pada umur 63 tahun.

Selain berkarier di dunia militer, Bambang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Jepang, dan Brasil.

3. Jenderal TNI Dibentak Bintara Karena Salah Parkir

Identitas merupakan hal utama yang harus dirahasiakan oleh seorang intelijen, meskipun pangkatnya jenderal TNI sekalipun.

Pengalaman menarik pernah dialami mayor jenderal (Mayjen) TNIBenny Moerdani yang kala itu tergabung dalam intelijen TNI.

Moerdani yang saat itu berpangkat mayor jenderal TNI, harus menjaga kerahasiaan identitasnya dari personel TNI lain.

 

Baca: Hanya untuk 17 Tahun ke Atas,  Ini Sebab Film Joker Tak Bisa Ditonton Anak-anak

Sebagaimana dilansir dari buku 'Pada buku Benny: Tragedi Seorang Loyalis' yang ditulis Julius Pour.

Cerita itu bermula ketika Benny Moerdani pergi ke Markas Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib).

Benny Moerdani mengendarai mobilnya tanpa mengenakan seragam dinas.

Dia berkendara ke kantor yang terletak di kawasan Medan Merdeka Barat.

Setiba di lokasi, ia langsung memarkirkan kendaraannya di lokasi terdekat dari pintu masuk.

Baca: Pasar Sungai Gelam dan Jambi Kecik Dibangun, Kementerian Perdagangan Gelontorkan Rp 2,6 Miliar

Lokasi parkir itu merupakan tempat khusus bagi perwira tinggi militer.

Tanpa pikir panjang, seorang penjaga berpangkat bintara yang berasal dari satuan marinir menghardiknya.

Penjaga itu meminta Benny memindahkan mobilnya ke lokasi parkir lain.

Bagaimana respons Benny Moerdani?

Benny Moerdani diam saja.

Baca: Rakor FKUB Bungo, Wabup Berharap Toleransi Antarumat Beragama Meningkat

Dia tidak marah dan hanya diam mengikuti perintah marinir tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pangdam Ditilang Polantas, Kapolda sampai Turun Tangan dan Minta Maaf hingga Kembalikan Uang Tilang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved