DAUN Ini 10X Lebih Berbahaya dari Kokain, BNN Usul Sebagai Narkotika Kelas 1: Ratusan Pernah Tewas
TRIBUNJAMBI.COM - Belum lama ini Badan Narkotika Nasional (BNN) mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar
Kratom sendiri sudah dilarang untuk dikonsumsi di Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Baca: Jor-joran Nikita Mirzani Untuk Rayakan Ultah Azka, Nyai: Masih Bocah Sudah Tahu Barang Mahal
Baca: VIRAL Kisah Perjuangan Siswa Kelas 5 SD Jualan Sayur Demi Kesembuhan Adik yang Idap Penyakit Langka
Baca: Penemuan Spesies Katak Baru, Bertanduk, Ditemukan di Indonesia, Tepat Disini, Berikut Ciri-cirinya
Sedangkan Otoritas Kesehatan Amerika Serikat, melarang importir obat-obatan ini karena dikaitkan dengan puluhan kematian.
Serta memperingatkan hal itu dapat memperburuk epidemi opioid yang mematikan.
Opioid adalah senyawa yang ditemukan di Kratom, yang membuat pengguna kecanduan menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
Meski demikian, bagi para petani di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, produksi dan permintaan Kratom naik.
Baca: FAKTA Terbaru Mayat Dalam Karung, Istri Siri Oknum Anggota TNI Itu Ternyata Sedang Hamil
Baca: WOW Barbie Kumalasari Mengaku Perawatan Tubuhnya Satu Kali Suntik, Satu Menit Rp 200 Juta, Percaya?
Baca: Bupati Pamer Slip Gaji, Budhi Sarwono : Kalau Seperti Itu Ngajari Mencuri, Habis Bupati Se-Indonesia
Sehingga mereka mulai pindah dari komoditas tradisional seperti karet dan minyak kelapa sawit ke Kratom.
Sekitar 90% pengiriman dari Kalimantan Barat adalah Kratom yang dijual ke Amerika Serikat.
Sebabkan 152 orang meninggal, seorang bayi terlahir menjadi 'pecandu'
Di balik beragam manfaat yang diklaim dapat dihadirkannya, Kratom menyimpan bahaya, layaknya narkoba.
Baca: 8 Fakta-fakta Debut SuperM di Amerika Serikat, Heboh Gara-gara Bahasa Inggris, Jadi Trending Topic
Baca: Suami Tembak Kepala Istri Ternyata Seorang Polisi, Diduga Cekcok Masalah Keluarga, Ini Kronologinya
Baca: MIRIS Diajak Main Bola, Siswa 12 Tahun Ini Malah Dibully Hingga Mesti Cium Kaki Temannya
Dilansir dari Health.com, sebanyak 91 orang di Amerika Serikat dikabarkan meninggal, karena overdoses teh kratom.
Tak hanya itu, sepanjang 2017-2018 dilaporkan jika 152 orang meninggal, karena tumbuhan ini.
Sementara itu, seorang ibu melahirkan seorang putra yang
memunculkan gejala putus obat: gelisah, menjerit, dan membutuhkan suntikan morfin agar tetap hidup.
Sang bayi sangat kelaparan akan obat, seperti orang yang sakau.
Baca: VIDEO: Army Bingung! Kolaborasi Raja Kpop BTS dan Tokopedia Jadi Trending Topic Mulai Aja Dulu
Baca: Ditreskrimum Polda Jambi Adakan Apel Cipkon
Baca: FENOMENA Buzzer Dibayar Rp 1 Juta Hingga Rp 50 Juta, Moeldoko Pastikan Buzzer Jokowi Tak Dikomandoi
Meski ada ketergantungan, dokter anak itu tidak menyalahkan heroin, fentanil, atau zat terlarang lainnya.
