Kisah Militer RI
GABUNGAN Kopassus, Denjaka & Kopaska Tumpas Perompak Somalia hingga Garis Pantai: Bebaskan Sandera
TRIBUNJAMBI, TRIBUN - Gabungan Kopassus, Kopaska dan Denjaka menuai sukses besar saat operasi penyelamatan sandera
Buku setebal 184 halaman itu membeberkan lengkap, bagaimana rapat-rapat dijalankan, latihan, hingga keputusan diambil Komandan Satgas Merah Putih, Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin, untuk menyergap perompak.
Kapal tujuan Rotterdam
Saat itu, Kapal MV Sinar Kudus seberat 8.911 ton yang bermuatan ferro nikel, berlayar dari Sulawesi menuju Rotterdam, Belanda, dibajak.
Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (Persero) dibajak Perompak Somalia pada 16 Maret 2011.
Kapal itu membawa 20 anak buah kapal (ABK).
Baca: Foto Syur Mantan Pegawai Bank di Jambi Beredar di Instagram, Ternyata Ini Alasan Rivan Jadi Nekat
Baca: Family Coloring Competitions 2 di Lippo Plaza Jambi, 1800 Peserta Bersaing Rebut Liburan ke Bali
Pembajakan terjadi saat MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia, tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.
Presiden SBY meminta agar segera mengambil langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.
Saat itu dibentuklah Satgas Merah Putih.
Satuan tugas militer ini untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak, secara militer.
Satgas melibatkan dua kapal fregat, yaitu KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter "Sea Riders" dan LCVP.
Baca: LINK LIVE STREAMING LIGA 1 2019 - Madura United Vs Persib Bandung,Uji Ketangguhan Laskar Sape Kerab
Baca: Gerak Cepat, Tim Sy Fasha Ambil Formulir Penjaringan di Tiga Parpol
Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps MarinirDenjaka dan Kopaska.
Tugas pokok dari Satgas Merah Putih adalah menyelamatkan 20 WNI, membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak, dengan pengawalan TNI.
Antara negoisasi dan serangan
Pada 23 Maret 2011, melalui surat perintah Panglima TNI saat itu, Laksamana Mar Agus Suhartono, strategi diatur.
Baca: Pergoki Istri Selingkuh, Suami Emosi Sampai Naik ke Kap Mobil Selingkuhan, Endingnya Memilukan!
Baca: VIDEO: 5 Waktu Terbaik untuk Kamu yang Pertama Kali Umrah
Baca: Target 2023, Begini Cara Maulana Turunkan 2 Persen Angka Kemiskinan di Kota Jambi
Helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.