Dinilai Berhasil Bangun Surabaya, Tri Rismaharini Dapat Honoris Causa Dari Universitas di Korsel
Dinilai berhasil bangun Surabaya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong Univercity, Busan
TRIBUNJAMBI.COM - Dinilai berhasil bangun Surabaya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong Univercity, Busan, Korea Selatan (Korsel), Senin (30/9).
Gelar kehormatan itu adalah bentuk penghargaan atas profesionalisme dan dedikasi Wali Kota Risma dalam bidang arsitektur.
Saat pemberian gelar honoris causa, Wali Kota Risma tampak menggunakan toga Universitas Tongmyong.
Baca: Kakap Goreng dengan Saus Mangga Segernya Buat Nagih, Hanya di Swiss-Belhotel Jambi
Baca: Dilaporkan Atta Halilintar ke Kepolisian atas Pencemaran Nama Baik, Bebby Fey: Aku Sih Santai Aja
Baca: Siapa Sebenarnya Laksamana Muda (Purn) Sony Santoso? Ditangkap saat Bersama Dosen IPB
Usai resmi mendapatkan gelar istimewa itu, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan Komite Universitas Tongmyong.
Wali Kota Risma juga mennyampaikan pesan kepada Warga Surabaya untuk menjaga kota bersama.
“Bapak ibu yang terhormat, Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dengan populasi 3,4 juta jiwa, kota ini berperan sebagai pusat pengembangan di Indonesia timur. Itu lah mengapa ruang publik menjadi salah satu prioritas kami,” tutur Wali Kota Risma pada poin sambutan ke dua.
Risma mengatakan ruang publik yang ada di Surabaya sangat beragam. Salah satunya adalah taman kota, karena taman merupakan arena rekreasi yang murah dan menunjuang interaksi warganya.
Baca: Bawaslu RI Akui NPHD Banyak Belum Selesai, Pemprov Jambi?
Baca: KEKESALAN Iis Dahlia Kehilangan Uang Rp 225 Juta di Brankas Hotel, Kami Dioper Ke Sana Sini
Baca: ASN Ikut Berebut Kursi, Panitia Pilkades Desa Sungai Sayang Lakukan Seleksi Tambahan
Menurut Risma, dengan membangun taman kota, maka secara bersamaan ia membangun pula peluang bagi masyarakat untuk saling melakukan interaksi.
Dari tahun ke tahun, kuantitas ruang terbuka hijau di Surabaya terus mengalami peningkatan. Wali Kota Risma memastikan selama tahun 2018, jumlah ruang terbuka hijau mencapai 21,94 persen.
Wali Kota Risma juga menjelaskan dalam disertasinya tentang penataan kota, taman umum dan taman di sepanjang tepi sungai menjadi sangat penting.
“Dalam melakukan managemen perkotaan, memang sangat kompleks karena melibatkan banyak sektor dan pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pembangunan yang diakukan harus mampu menjembatani dua aspek. Yaitu aspek fisik dan non-fisik. Aspek fisik adalah infrastruktur perkotaan, sedangkan aspek non fisiknya ialah sumber daya manusia dan ekonomi kota.
Baca: Kadisdik Bolehkan Pelajar Ikut Unjuk Rasa? Yang Penting Tidak Anarkistis, Tidak Melakukan Kekerasan
Baca: Pensiunan Brigjen Pak Haji Terduga Pelaku Rencana Teror Bom Aksi Mujahid 212, Ini Kata Anaknya
Baca: Mencoba Meraih Mimpi di Liga Dangdut Pulang Sekolah, dari Tebo Langsung ke Jambi
penghargaan kepada Wali Kota Risma menurut Rektor Universitas Tongmyong Dr. Jung Hong Sup, adalah hal yang sudah sepantasnya.
Jung Hong Sup mengatakan, Wali Kota Risma adalah seorang birokrat yang berbeda. Setiap pembangunan yang dilakukan, tidak hanya sebatas fisik saja namun terdapat falsafahnya.
“Bu Risma sangat mencintai hubungan Busan dengan Surabaya. Tidak hanya itu, pertukaran pelajar dari Kota Surabaya pun sering dilakukan,” kata Jung Hong Sup.