Berita Nasional
Sampai Melebihi Target , Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Dapat Dukungan Donasi, Terkumpul Rp175 Juta
Sampai Melebihi Target , Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Dapat Dukungan Donasi, Terkumpul Rp175 Juta
Sampai Melebihi Target , Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Dapat Dukungan Donasi, Terkumpul Rp175 Juta
TRIBUNJAMBI.COM - Ternyata ada donasi yang diberikan untuk mendukung unjuk rasa oleh para mahasiswa untuk menolak RUU KUHP dan KPK.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia mendapat banyak dukungan dari masyarkat.
Diketahui bahwa para mahasiswa itu menggelar demo untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Revisi Undang-Undang (RUU) KPK pada Senin (23/9/2019) sampai Selasa (25/9/2019).
Banyaknya masyarakat yang mendukung itu terbukti dari jumlah donasi yang terkumpul untuk mendukung aksi unjuk rasa itu.
Baca: Jokowi Tetap akan Menolak Terbitkan Perrpu Untuk Cabut UU KPK, Malah Minta Penolak Lakukan Hal Ini
Baca: KPK Dorong KPU, Pembuktian Dana Kampanye Sudah ke Arah Pembuktian
Baca: Segera di Sidang, KPK Limpahkan Asiang ke Pengadilan Tipikor Jambi, Tersangka Ketok Palu DPRD
Baca: Terungkap Ini Alasan Sebenarnya Fahri Hamzah di Indonesia Lawyers Club Minta KPK Dibubarkan Saja!
Donasi yang terkumpul itu telah melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yakni sebesar Rp 50.000.000.
Penggalangan dana untuk aksi unjuk rasa itu pertama kali dicetuskan oleh mantan personil grup musik Banda Neira Ananda Wardhana Badudu.
Baca: Kasus Ayah yang Cabuli 2 Anaknya yang Masih di Bawah Umur, di Muarojambi, Dilimpahkan ke Kejaksaan
Baca: Saat Debat Panas di ILC dengan Yasonna Laoly, Karni Ilyas 2 Kali Beri Imbauan ke Ketua BEM UI & UGM
Baca: Ramalan Zodiak, Kamis 26 September 2019, Capricorn Penuh Semangat, Sagitarius sedang Kacau
Baca: Ungkapan Maia Estianty, Pernah Tulis Daftar Kriteria Suami Idaman: Mungkin Ada Sekitar 100 Kriteria
Baca: Cerai dari Ahmad Dhani, Maia Estianty Lakukan Hypnotherapy, Sebut Baru Bisa Nangis, Ini Alasannya
Berdasarkan narasi yang ditulis oleh Ananda, ia menyebutkan donasi itu akan digunakan untuk membeli makanan, minuman dan sound system mobile (mobil/gerobak komando).
Ananda juga menulis bahwa dirinya sama dengan kebanyakan orang yang kerap bersedih saja saat melihat Indonesia sedang berada di situasi yang tidak mengenakkan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak dilemahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan presiden.
Padahal diketahui masalah kerusuhan di Papua belum selesai.
"Petani terancam oleh rancangan UU yang berpihak pada pemodal," tulis Ananda.
"Sistem kerja baru yang tercantum dalam RUU Ketenagakerjaan membuat buruh dan pekerja semakin rentan dieksploitasi."
Baca: Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Kota Jambi Cukup Tinggi, Ada 30 Kasus Januari Hingga September 2019
Baca: Bupati Bungo Lantik dan Kukuhkan Rio PAW Dusun Sungai Tembang, Ini Pesan Bupati
Ia mengungkapkan berita yang disiarkan di televisi membuat hatinya semakin tidak karuan dan merasa sedih lantaran tidak bisa ikut membantu secara langsung agar situasi di tanah air semakin baik.
"Saya hanya seorang warga biasa yang tak berbeda dengan jutaan warga Indonesia lainnya," ungkap Ananda.
"Tak punya jabatan. Tak punya koneksi pada pembuat keputusan di pemerintahan," sambungnya.
Maka dari itu lewat narasi yang ditulis di Kitabisa.com Ananda mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu para mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjuk rasa.