Suhu di Kerinci Mencapai 13 Derajat, Begini Penjelasannya
Beberapa hari terakhir ini, suhu di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh terasa sangat dingin tak seperti hari biasanya.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Suhu di Kerinci Mencapai 13 Derajat, Begini Penjelasannya
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Beberapa hari terakhir ini, suhu di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh terasa sangat dingin tak seperti hari biasanya. Apalagi saat pagi dan malam hari, dinginnya suhu membuat warga harus memakai selimut tebal.
"Biasanya, setiap pagi selalu mandi, namun saat ini terpaksa mandi pakai air panas. Malam juga begitu, tidur terpaksa harus pakai jaket dan selimut tebal," ujar Antoni, warga Kerinci.
Prakirawan Badan Meterologi Klimatogi dan Geo Fisika (BMKG) stasiun Depati Parbo Kerinci, Mardiansyah, mengatakan saat ini suhu minimum di Kerinci dan Sungai Penuh sekitar 13 derajat celsius.
"Cuaca pada jam 7.00 WIB parameternya tercatat pada suhu udara 13 derajat celcius," kata Mardiansyah.
Baca: 8 Suku Anak Dalam di Sumsel Bersekolah di Jambi, Baim Ingin Jadi TNI
Baca: Markaban Datangi Kantor DPC PDIP Tanjab Timur, Siap Lawan Romi-Robi di Pilkada 2020
Baca: Kepala Syahbandar Air Hitam Hilang Misterius, Ini yang Dihasilkan Setelah Dua Minggu Pencarian
Baca: Kerinci dan Sungai Penuh Diselimuti Kabut Asap, BPBD Sebut dari Tetangga
Sementara arah angin dan kecepatan angin dikategorikan tenang. "Jarak pandang 8 kilometer, sementara tekanan udara: QFF 925.0 QNH 1016.0," ucapnya.
Hal senada dikatakan Ulfa, Prakirawan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Kerinci, dalam keterangannya menyampaikan bahwa suhu ini akan terus berlanjut hingga tiga hari kedepan.
"Artinya beberapa hari kedepan, Kerinci dan Kota Sungai Penuh masih dicekam suhu dingin tak seperti biasanya," ujarnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh dari BMKG bahwa, pada Senin (16/9) hari ini suhu akan berkisar 13-30 derajat celsius, Selasa (17/9) suhu diperkirakan berkisar 15-29 derajat celsius, dan Rabu (18/9) suhu diperkirakan berkisar 15-30 derajat celsius.
Terpisah menurut Pakar Geologi Universitas Gadjah Mada yang juga putra Kerinci, Akmaluddin Thaib, mengatakan bahwa fenomena suhu dingin yang terjadi bukan saja hanya di Kerinci saja tetapi juga terjadi dibeberapa wilayah dataran tinggi lainnya di Indonesia ini adalah gejala normal.
Akmaludin menjelaskan, ada dua penyebab kenapa suhu di Kerinci dan daerah lain di Indonesia saat ini dingin sekali. Pertama katanya, puncak musim panas di Indonesia menyebabkan tidak adanya awan di atmosfer, sehingga menyebabkan radiasi panas akan langsung dipantulkan ke atas, tidak tertahan dulu di awan.
"Fungsi awan ini adalah sebagai penyimpan panas, makanya terang Akmal, kalau musim hujan kita akan mengalami sumuk atau panas di malam hari, begitu juga sebaliknya, saat musim kemarau, akan terasa dingin," ujarnya.
Baca: VIDEO: Ini Identitas Tiga korban Tewas Kecelakaan di Tol Jagorawi, Sempat Alami Pecah Ban
Baca: Kabut asap yang kian pekat membuat Pemerintah Kabupaten Batanghari menambah hari libur sekolah
Baca: Yuli Setia Bakti Resmi Jadi Ketua DPRD Muarojambi 2019-2024
Baca: Masih Tarik Ulur, Ketua DPRD Merangin Tunggu Putusan DPP Golkar
Yang kedua paparnya, angin saat ini berhembus dari timur (dari Australian) menuju barat melalui Indonesia, angin dari Australia ini membawa suhu yang dingin dan kering.
Gejala dingin ekstrim ini ujarnya, akan terasa sekali untuk daerah dataran tinggi atau pegunungan, seperti halnya di Kerinci.(*)