Sejarah Indonesia

(Cerita Sejarah) Gubernur Sumut Tewas Bersama 149 Orang Lainnya Dalam Kecelakaan Pesawat Mandala Air

(Cerita Sejarah) Gubernur Sumut Tewas Bersama 149 Orang Lainnya Dalam Kecelakaan Pesawat Mandala Air

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Ilustrasi kecelakaan pesawat 

(Cerita Sejarah) Gubernur Sumut Tewas Bersama 149 Orang Lainnya Dalam Kecelakaan Pesawat Mandala Air

TRIBUNJAMBI.COM - Sejarah pernah mencatat suatu kecelakaan pesawat yang merenggut satu kepala daerah dari Pulau Sumatera.

Ya sejarah itu yang tak bisa dikesampingkan terjadi pada hari ini.

Tepatnya 14 tahun lalu, pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 mengalami kecelakaan pada Senin pagi, 5 September 2005.

Harian Kompas, 6 September 2005 mencatat, pesawat jenis Boeing 737-200 tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia pada pukul 10.06.

"Awalnya terdengar deru keras pesawat. Hanya sesaat, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari arah bandara. Belum sempat berpikir apa yang terjadi, saya melihat badan pesawat Mandala yang dibalut bunga api meluncur deras tak karuan dari arah landasan dan jatuh persis di sisi kanan jalur Jalan Jamin Ginting," ujar salah satu warga, Ana boru Tarigan.

Ia melanjutkan, serpihan yang disertai bunga api tersebut beterbangan ke mana-mana dan berhamburan di Jalan Jamin Ginting, atau sekitar 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan.

Baca: BNI Syariah Berikan Kejutan ke Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2019

Baca: Aksi Menteri Susi Unggah Foto Ngupil di Gedung DPR RI saat Tengah Ramai Dikritik oleh Anggota DPR

Baca: SPBU Koto Lebu di Sungaipenuh, di Garias Polisi, hal itu disebabkan kebakaran tanki

Akibatnya, tak hanya penumpang dan awak pesawat yang turut menjadi korban, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga meninggal di lokasi.

Para korban terdiri dari penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, serta pejalan kaki. Kejadian ini menewaskan 149 orang termasuk penumpang dan awak serta 50 orang warga di sekitar lokasi kejadian.

Sementar 18 orang penumpang dinyatakan selamat.

Di antara penumpang pesawat yang tewas, tercatat Gubernur Sumatera Utara yang menjabat kala itu, Tengku Rizal Nurdin juga menjadi korban.

Tengku Rizal awalnya akan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca: Lagi Booming, Ini Komentar Sri Mulyani Setelah Nonton Film Gundala

Baca: Rela Tiarap 6 Jam dan Pipis dengan Botol Plastik, Polisi Cantik Ini Dapat Pin Emas dari Kapolri

Baca: 2 Wanita Tak Berbusana Digerebek Polisi di Hotel saat Mau Hubungan Badan, Terungkap Tarif 1 Jamnya

Selain Tengku Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun 1988-1998.

Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.

Saat mengheningkan cipta, kursi yang awalnya disiapkanu Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI.

Presiden saat itu menyebut, Rizal Nurdin sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan sahabat dalam tugas-tugas kenegaraan.

Kronologi kejadian

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved