Berita Tanjab Barat
Diduga Karena Volume Musik di Warung Tuak yang Bising, Pria di Tanjab Barat Dikeroyok Hingga Tewas
Diduga Karena Volume Musik di Warung Tuak yang Bising, Pria di Tanjab Barat Dikeroyok Hingga Tewas
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Diduga Karena Volume Musik di Warung Tuak yang Bising, Pria di Tanjab Barat Dikeroyok Hingga Tewas
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Nasib tragis menimpa Musliadi alias Mus (30) warga RT 5 Dusun I, Desa Kampung Baru, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Ia bersimbah darah dan meregang nyawa karena luka di bagian kepala dan diduga menjadi korban pengeroyokan.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi di Jalan Camp Agro RT 13 Dusun Kampung Baru, Kecamatan Batang Asam, Kamis (1/8/2019) malam.
Baca: Wendy Pingsan Dikeroyok 50 Orang, Polisi Sampai Keluarkan Tembakan Peringatan Bubarkan Massa
Baca: BMKG Belum Cabut Peringatan Tsunami, Minta Warga di Pesisir Menjauh dari Pantai
Baca: Diguncang Gempa Banten 7,4 SR, Pasien Rumah Sakit Masmitra Jati Makmur Berhamburan Keluar
Kejadian tersebut diduga berawal dari volume suara musik, yang pada hari sebelumnya, Senin 29 Juli 2019, sekitar pukul 21.20 WIB, saat itu korban sedang minum tuak di warung milik ES sambil menghidupkan musik.
Kemudian datang warga berinisial TS ke warung tuak dan menjumpai ES meminta agar suara musik dikecilkan karena anaknya kurang sehat dan suara musikpun dikecilkan oleh ES.
Kemudian TS pun pulang kerumah, namun oleh korban yang saat itu sedang minum tuak diwarung milik ES, merasa tidak senang masuk ke ruang musik dan kembali membesarkan volume suara musik tersebut.
Baca: GEMPA Hari Ini, BMKG Sebut Ancaman Tsunami Capai 3 Meter, 3 Daerah Ini Diminta Waspada
Baca: Detik-detik Video Warga yang Merekam Gempa 7,4 SR di Jakarta Malam Ini, Live Streaming Kabar Terkini
Baca: Debu Batubara Beterbangan Sampai ke Komplek Percandian Muarojambi, Bisa Mengancam Situs Sejarah
Melihat Mus melakukan hal itu, kemudian ES menegurnya dan mengatakan bahwa tadi pak TS datang dan meminta agar volumenya dikecilkan, mendengar penjelasan tersebut Mus kembali duduk ditempat minumnya, dan volume dikecilkan kembali oleh ES.
Namun korban komplain dengan pemilik warung karena belum waktunya musik dimatikan dan kemudian korban kembali membesarkan volume musik tersebut.
Dan, Mus jalan keluar dari warung menuju rumah TS dan terjadilah Keributan antara Mus dengan TS, kemudian warga sekitar berdatangan untuk melerai keributan tersebut.
Keributan pun reda, sedangkan Mus kembali ke warung tuak untuk melanjutkan minum.
Kemudian, pada tanggal 30 Juli 2019, sekira Pukul 07.30 Wib keluarga TS menemui ketua RT.13 untuk meminta solusi untuk penyelesaian masalah.
Selanjutnya sekira 20.00 Wib ketua RT. 13 menemui Mus dan mengatakan akan mempertemukannya dengan TS untuk dilakukan mediasi atau penyelesaian masalah.
Dan, pada hari Kamis tanggal 01 Agustus 2019, sekira Pukul 19.00 WIB kedua belah pihak yang bertikai antara Mus dan TS hadir di rumah ketua RT.13 yang disaksikan oleh Kadus dan keluarga dari pihak TS serta disaksikan juga oleh warga sekitar.
Baca: Tengkar dengan Suami, Wanita Ini Dikeroyok Mertua & Kakak Ipar Ditampar Lalu Dilumuri Cabe Giling
Baca: Pemilik 25 Butir Inek di Jambi, Dijatuhi Hukuman 7 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
Baca: 18 Wilayah Ini Berpotensi Terkena Tsunami dari Gempa Banten 7,2 SR Malam Ini, Ini Kata BMKG
Pada saat proses mediasi sedang berjalan, Mus mengatakan ”Saya pening, saya pening, saya salah, saya salah” kemudian Mus menyalami TS dan keluar rumah, dan warga mencoba menenangkan Mus agar tetap berada di dalam rumah untuk menuntaskan Mediasi.