Kisah Militer RI
Diserang Secara 'Kilat' dengan Kopassus, Teroris Tak Berkutik, Media Thailand serta Dunia Tercengang
Diserang Secara 'Kilat' dengan Kopassus, Teroris Tak Berkutik, Media Thailand serta Dunia Tercengang
Abu Sofyan teridentifikasi setelah penumpang yang mengenalinya memberikan kode kepada pasukan Komando yang berada di landasan.
Abu Sofyan yang berlari menjauhi pesawat langsung ditembak.
Imran bin Muhammad Zein pimpinan teroris selamat dalam peristiwa baku tembak tersebut dan ditangkap oleh Satuan Kopassus.
Tim medis kemudian datang untuk menyelamatkan pilot pesawat DC-9 Woyla, Kapten Herman Rante, yang ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut.
Dalam aksi kilat tiga menit tersebut Calon Perwira Achmad Kirang juga mesti gugur mengorbankan nyawanya demi keselamatan para penumpang.
Baca: Siapa Sebenarnya Aiptu Zakaria Choppers, Sosok Nyentrik yang Tangkap Pria Pengancam Penggal Jokowi
Sedangkan pilot pesawat Garuda Kapten Herman Rante meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah kejadian tersebut.
Kedua korban peristiwa terorisme ini kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.
Usai operasi yang mencengangkan dunia tersebut para anggota yang terlibat dianugerahi Bintang Sakti dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat.
Kecuali Achmad Kirang yang gugur di dalam operasi terebut dinaikkan pangkatnya dua tingkat secara anumerta.
Benny Moerdani Siapkan 17 Peti Jenazah
Operasi pembebasan sandera DC-9 Woyla mengangkat nama Kopassus TNI AD ke jajaran pasukan elite dunia.
Tak ada satu pun sandera yang terluka dalam misi ini.
Lima orang pembajak berhasil ditembak mati.
Baca: Aiptu Zakaria Jacklyn Choppers Pernah Tertembus 11 Peluru, Kini Sergap Pria Pengancam Penggal Jokowi
Keseluruhan operasi tanggal 31 Maret 1981 ini hanya berlangsung tiga menit.
Keberhasilan ini membuat dunia tercengang.
Mereka tak menyangka pasukan Indonesia bisa melakukan operasi khusus yang selama ini baru dilakukan militer negara maju.
Belakangan terungkap, tak cuma negara lain yang ragu dengan peluang keberhasilan operasi.