Terpaksa Gunakan Kekerasan, Kisah Kopassus Berjuang Lawan Orang Sakti Kebal Peluru dan Senjata Tajam

Satu di antaranya adalah perburuan terhadap mereka yang dianggap sebagai anggota maupun simpatisan PKI.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Pasukan RPKAD/Kopassus 

Tak lama kemudian seorang tentara yang menghampiri Sukitman dan segera menyeretnya ke dalam tenda.

Tentara tersebut segera melapor kepada atasannya, "Pengawal Jenderal Panjaitan ditawan."

Tentara itu menyangka kalau Sukitman adalah pengawal jendral Panjaitan.

Meskipun waktu itu masih remang-remang, di dalam tenda Sukitman sempat mengamati keadaan sekelilingnya.

Sukitman melihat beberapa orang dalam kondisi terikat, lalu didudukkan di kursi.

Sukitman juga melihat ada beberapa lainnya yang tergeletak di bawah dengan kondisi berlumuran darah.

Lalu Sukitman dibawa keluar tenda dan didorong ke arah teras rumah.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) namanya begitu membanggakan masyarakat Indonesia. Banyak sudah prajurit terbaik TNI Angkatan Darat itu yang telah gugur demi saat tengah bertugas.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) namanya begitu membanggakan masyarakat Indonesia. Banyak sudah prajurit terbaik TNI Angkatan Darat itu yang telah gugur demi saat tengah bertugas. (Hobby militer)

Di teras rumah itu, Sukitman melihat ada papan tulis dan bangku-bangku sekolah tertata rapi.

Sukitman bisa melihat dengan jelas sekelompok orang mengerumuni sebuah sumur sambil berteriak, "Ganyang kabir, ganyang kabir!"

Baca: Kronologi Pak Guru Budi Tewas dan Dimutilasi Pacar Gay, Gara-gara Usai Intim Tak Dibayar

Baca: Cek Nama di Daftar DPT, Caranya Klik lindungihakpilihmu.kpu.go.id Masukkan Nama dan NIK di KTP

Ke dalam sumur itu dimasukkan tubuh manusia yang dibawa entah dari mana, kemudian langsung disusul oleh berondongan peluru.

"Istilah itu kabir maksudnya kapitalis birokrat," terang Sukitman.

Sukitman sempat melihat seorang tawanan dalam keadaan masih hidup dengan pangkat bintang dua di pundaknya, mampir sejenak di tempatnya ditawan.

"Setelah tutup matanya dibuka dan ikatannya dibebaskan, dengan todongan senjata, sandera itu dipaksa untuk menandatangani sesuatu. Tapi kelihatannya ia menolak dan memberontak. Orang itu diikat kembali, matanya ditutup lagi, dan diseret dan langsung dilemparkan ke dalam sumur yang dikelilingi manusia haus darah itu dalam posisi kepala di bawah," tuturnya.

Dengan perasaan takut dan tak karuan, Sukitman menyaksikan para pahlawan revolusi itu diberondong peluru hingga dimasukkan ke dalam sumur.

Sampai ketika orang-orang itu mengangkuti sampah untuk menutupi sumur tempat memasukkan para korbannya.

Dengan cara itu diharapkan perbuatan kejam mereka sulit dilacak.

Di atas sumur itu kemudian ditancapkan pohon pisang.

"Setiap habis memberondongkan pelurunya, jika akan membersihkan senjatanya, para pembunuh yang menamakan dirinya sukarelawan dan sukarelawati itu pasti melewati tempat saya ditawan," tambahnya.

Belakangan ia mengetahui kalau sukarelawan itu adalah pemuda Rakyat dan sukarelawati itu adalah Gerwani.

"Namun mereka bersenjata lengkap melebihi ABRI waktu itu," tuturnya.

Baca: AYAH Cabuli 5 Putri Kandungnya 10 Tahun, Ada yang Hamil: Istri Bongkar Tabiat Aneh Suami

Baca: Mobil Jaksa Kejari Tebo Jadi Korban Aksi Pecah Kaca, Laptop dan SK juga Uang Raib

Dengan demikian Sukitman bisa melihat dengan jelas siapa-siapa saja yang terlibat peristiwa yang meminta korban nyawa 7 Pahlawan Revolusi.

Ia pun sempat melihat Letkol Untung, yang mengepalai kejadian kelam dalam sejarah militer di Indonesia itu.

Berikut videonya  lengkap penuturan Sukitman yang menjadi saksi sejarah kekejaman G30S/PKI. (*)

Kopassus
Kopassus (Patriot Bangsa)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Detik-detik Kopassus Tangkap Mbah Suro, Dukun PKI Kebal Senjata Api, Akhirnya Seperti Ini, http://bali.tribunnews.com/2019/04/13/detik-detik-kopassus-tangkap-mbah-suro-dukun-pki-kebal-senjata-api-akhirnya-seperti-ini?page=all.

Editor: Eviera Paramita Sandi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved