Kisah Militer RI
3 Pendekar Banten Bentengi Kopassus dari Ilmu Hitam Musuh yang Sandera WNI di Belantara Mapenduma
3 Pendekar Banten Bentengi Kopassus dari Ilmu Hitam Musuh yang Sandera WNI di Belantara Mapenduma
Kala itu, tiga orang pendekar dengan ilmu adikodrati melindungi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari serang ilmu hitam musuh. Perjuangan itu demi membebaskan sandera WNI
TRIBUNJAMBI.COM - Sejarah pernah mencatat perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjalani misi pembebasan sandera dengan turut dibantu rakyat sipil.
Jala itu, rakyat sipil yang membantu pasukan elite TNI AD saat itu, bukan masyarakat biasa. Melainkan pendekar dari daerah Banten.
Bisa disebut jawara Banten, Kopassus pun melakukan kolaborasi apik melawan musuh yang juga dilindungi oleh ilmu hitam.
Kedatangan Jawara Banten melindungi Kopassus demi memberi tameng bisa Kopassus mendapat serangan ilmu gaib.
Memang perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjalani beberapa misi, terkadang tidak terlepas pula dari bantuan rakyat sipil.
Baca Juga:
DUA Kali Gagal Bunuh Diri Dicegah Suami, Ketiga Kalinya Suami Syok Istrinya Tergantung di Kamar
Toilet dan Fasilitas Penunjang di Sekolah Dasar dan SMP di Batanghari Jadi Perhatian Pemkab
VIDEO: Live Streaming Leg 2 Kalteng Putra vs Arema FC di Semifinal Piala Presiden 2019, Malam Ini
TAK Punya Uang dan Lapar, Perlakuan Ainun Tak Dilupakan Seumur Hidup: Habibie Sempat Depresi
Bahkan ada semboyan TNI 'Bersama Rakyat TNI Kuat' merupakan pesan patriotik yang dipakai hingga kini dalam menjaga dan mengamankan NKRI dari asing dan kelompok jahat lainnya.
Seperti cerita satu ini yang dikutip TribunJambi.com dari seorang penulis bernama Ian Douglas Wilson.
Kala itu sebuah misi penyelamatan dibebankan oleh TNI baret hijau dan pasukan khususnya yang berbaret merah, yaitu Kopassus dalam menyelamatkan sandera.
Siapa sangka, di antara sepasukan berbaret hijau dan pasukan khusus berbaret merah itu, terdapat tiga orang sipil menjadi ujung tombak operasi pembebasan sandera di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Mereka, H Tubagus Zaini, Tubagus Yuhyi Andawi, dan Sayid Ubaydillah Al-Mahdaly merupakan jawara asal Banten.
Ketiga jawara pemilik ilmu adikodrati tersebut, dianggap berguna untuk menghalau serangan ilmu hitam pihak musuh.

Baca Juga:
Promo Honda Wiltop Jambi, Beli Mobil Bisa Dapat Emas, Cek di Sini Cara Mendapatkannya
Anda Punya Hak Pilih, Jangan Biarkan Tak Terdaftar
Digerebek di Rumah Dhea, 4 Pelaku Judi Togel Diamankan Oleh Kriminal Umum Polda Jambi
VIDEO: Detik-detik Pengendara Motor Nyaris Tertimpa Truk Peti Kemas yang Terbalik di Tikungan

“Waktu itu kami diminta membantu. Tugas kami memberikan perlindungan spiritual para anggota pasukan. Termasuk menangkal illmu gaib yang mungkin dipakai para penyandera,” ungkap Sayid Ubaydillah, seturut dikutip Kompas, 9 November 1998.
TNI, termasuk Kopassus kala itu memang kesulitan menerabas lokasi penculikan di rimba belantara Mapenduma lantaran tak memiliki peta daerah.
Selain menghalau ilmu gaib musuh, tiga pendekar tersebut dianggap perlu terlibat operasi pembebasan sandera penuh bahaya, karena memiliki ilmu kanuragan, dapat melihat, mengendus, dan meraba bahaya tanpa pancaindera sanggup melakukannya.
Baca Juga:
Tata Cahyani Ulang Tahun, Mantan Istri Tommy Soeharto Dapat Kado dari Aktor Holllywood
Shalat Jumat di Masjid Pondok Tinggi, Kapolda Jambi Irjen Muchlis Imbau Jaga Ketertiban Saat Pemilu
Terpepet Bayar Uang Kost, Ikram Puat Nekat Mencuri Tas Siti Warga Lingkar Selatan Kota Jambi
Ledakan di Langit saat Pemakaman Pak Harto, Mengapa Tak Disemayamkan di Taman Makam Pahlawan?
Saat operasi Timor-Timur pada 1988-1989, Prabowo sebagai komandan Batalyon 328, menurut Douglas Wilson, telah aktif memperkenalkan SMI kepada para pemuda lokal.
Seorang instruktur senior SMI bercerita pernah ada pelatihan anggota SMI di Timor-Timur.
Pada tahun 1993, lanjut Douglas Wilson, instruktur-instruktur SMI telah melatih para anggota Grup III Kopassus di Batujajar, Bandung.
Lantas dua tahun melatih Korps Marinir, Korps Brigade Mobil (Brimob), Paskhas AU, dan Batalyon 321, 315, 328, dan 330 Kostrad.
Prabowo menganggap pencak silat merupakan antara sipil dan kehidupan militer.

“Pendidikan Pencak Silat dapat menjadi aspek penting memperkenalkan pertahanan negara Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Melalui Pencak Silat, kita dapat membuat masyarakat bersiap menjadi pertahanan negara dan Sishankamrata,” ungkapnya.
Ide tersebut, kolaborasi grup Silat dan militer, kemudian diterapkan saat operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua.
Tiga pendekar atau jawara asal Banten ikut pada operasi.
“Prabowo beranggapan memperkuat antara grup Pencak Silat dan militer sangat penting untuk pertahanan negara,” tulis Douglas Wilson.
Baca Juga:
Sinopsis Sinetron Cinta Buta Jumat (5/4/2019) - Penyesalan Aslan yang Terlambat
Kebakaran Alfamart di Muara Bungo, Dugaan Sementara Penyebab Api Menurut Damkar
5 Kasus Menanti Seungri Jika Terbukti Hancurkan Barang Bukti, Video Mesum, Prostitusi, Penggelapan
Bocoran Puluhan Penyelenggara Negara Belum Lapor LHKPN Menurut Kepala Inspektorat Merangin Jambi
Banten merupakan tanah bagi seluruh pendekar silat. Tak heran bila sejarah sosial di Banten sering berisi kisah tentang para jawara dan para jago silat dari pelbagai aliran serta paguron atau perguruan.
Di seantero Banten, tak kurang 50 perguruan silat tersebar, antara lain Gagak Lumayung, Pacar Putih, dan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH).

Baca Juga:
Kejar Target Perekaman e-KTP melalui Program GISA, Dukcapil Sarolangun Tetap Kerja di Hari Libur
Denny Sumargo Digosipkan Gandeng si Cantik Chelsea Islan, Dita Soedarjo Pengen Sama Bule?
Dua Mobil Zumi Zola Dilelang KPK, Segini Harganya, Kalau Minat Uang Jaminan Rp 10 Juta
Meski dasar pencak sama, masing-masing kelompok telah mengembangkan kekhasan teknik silatnya.
Di Banten, anggota SMI mencapai 9000, banyak di antaranya juga merupakan anggota Persatuan Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia (PPSBBI) Chasan Sochib.(*)
SUMBER: Buku berjudul The Politics of Inner Power: The Pratice of Pencak Silat in West Java, telah terjalin lama melalui kelompok pencak silat Satria Muda Indonesia (SMI) binaan Prabowo Subianto.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: