Alumni 212 Bakal Geruduk Gedung DPRD DKI Besok Untuk Dukung Anies Jual Saham Perusahaan Bir Ternama

Rencana Anies Baswedan menjual saham perusahaan bir ternama, PT Delta Djakarta TBK, 'ditentang' oleh anggota DPRD DKI Jakarta.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Beredar poster aksi bela islam di depan Gedung DPRD DKI Jakarta 

TRIBUNJAMBI.COM, GAMBIR - Rencana Anies Baswedan menjual saham perusahaan bir ternama, PT Delta Djakarta TBK, 'ditentang' oleh anggota DPRD DKI Jakarta.

Hal itu membuat Massa Persaudaraan Alumni 212 bakal mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat 7 Maret 2019 besok.

Hal ini dibenarkan oleh juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin.

Baca Juga:

Pengusaha Kaya Beri Rp 4 M Bagi yang Mau Nikahi Putrinya, Lamaran Membludak

Rian Rela Rogoh Kocek Rp80 Juta Agar Bisa Bersama Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah Minta Ini ke Jokowi

Sinkronkan Rencana Strategi dengan RPJMD, Sekda Muarojambi Minta Semua OPD Koordinasi

Aksi digelar untuk mendorong DPRD DKI Jakarta agar segera menyetujui rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menjual saham milik Pemprov DKI yang ada pada perusahaan bir ternama, PT Delta Djakarta TBK.

"Betul betul. Iya soal saham Delta, bir yang tidak mau dihentikan oleh anggota DPRD. Tuntutanya kita untuk segera cabut saham Delta bir agar Pemprov lepas," ujar Novel saat dikonfirmasi awak media, Kamis (7/3/2019).

Novel mengatakan, bahwa ada sejumlah massa gabungan dari persaudaraan alumni 212 yang berasal dari berbagai elemen yang nantinya ikut dalam aksi tersebut.

Ilustrasi Anggota dan simpatisan FPI
Ilustrasi Anggota dan simpatisan FPI (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Mulai dari Font Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam, Jawara Betawi, majelis taklim se-Jakarta hingga alumni persaudaraan 212 dari Jawa Barat dan Banten.

"Ini gabungan, tolong dicatat bukan FPI. Gabungan spiritual 212 dan itu sudah terhimpun setiap gerakan kita pasti dengan ormas kebersamaan yang itu 212, bukan satu ormas aja loh," kata Novel.

Diketahui, rencana Anies Baswedan yang ingin melepaskan 26,25 persen saham Pemprov DKI Jakarta pada perusahaan produsen bir tersebut mendapat penolakam dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Menurut Prasetyo, rencana Anies tidak tepat.

Apalagi PT Delta telah memberikan deviden bagi keuangan daerah.

Baca Juga:

Empat Pejabat Tinggi di Sarolangun Pensiun, BKPSDM Tunggu Arahan Bupati untuk Lelang Jabatan

Ahok BTP Beri Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi: Momentum Bagi Kita Menjadi Individu yang Lebih Baik

KPU Siapkan 88 Surat Suara Braille untuk Tunanetra di Bungo

Satgas TMMD ke 104 Kodim 0417 /Kerinci Beri Penyuluhan Bela Negara

Gas 3 Kg Langka, Wakil Bupati Bungo Peringatkan Pangkalan dan Agen Jangan Main-main

Ia pun tak menanggapi surat permohonan persetujuan yang dikirimkan Anies sejak bulan Mei 2018 lalu.

"Ya kita coba terus. Kita berniat melaporkan itu. Kita laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir. Biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasi," kata Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/3/2019)

Anies, mengaku akan melaporkan Prasetyo Edi Marsudi ke masyarakat Ibu kota mengenai permasalahan rencana penjualan saham tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, di rapat Paripurna RAPBD 2018 di Gedung DPRD DKI, Rabu (15/10/2017).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, di rapat Paripurna RAPBD 2018 di Gedung DPRD DKI, Rabu (15/10/2017). (Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Hal ini, lantaran Prasetyo kekeuh tak menyetujui rencana itu.

Menurut Anies, sebagai anggota dewan perwakilan rakyat sudah sepatutnya DPRD Provinsi DKI Jakarta mendengar apa yang menjadi aspirasi bagi warga Jakarta.

Terlebih Prasetyo, merupakan ketua DPRD DKI Jakarta.

Baca Juga:

Hercules, Preman Kakap Jakarta Ini Siap Ditembak Mati Bila Makan Uang Haram Dulunya Seorang Kopassus

Belanja Murah di KlikIndomaret Hingga 12 Maret Ini, Diskon Produk Popok Bayi Hingga 20 Persen

Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu dari Tiga Tokoh: Joko Widodo, Sandiaga Uno, Ahok BTP

Ia pun menyebut akan meminta warga Ibu kota untuk menjelaskan aspirasinya mengenai rencana penjualan saham perusahaan bir milik Pemprov DKI tersebut.

Jika warga setuju, Anies menuturkan akan melapor bahwa Prasetyo tetap tak ingin melepas saham minuman beralkohol itu.

"Kalau menurut warga memang sesuai aspirasi wakilnya, ya kita kan jalan terus. Tapi kalau warga tidak setuju, sampaikan ke dewan. Jadi ketika wakil rakyat tidak menyetujui, ya kami laporkan rakyat 'Ini dewan anda ingin punya saham bir, terus ingin punya untung dari saham bir'," tegas Anies.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dukung Anies Jual Saham PT Delta, Alumni 212 Bakal Geruduk DPRD DKI Besok

Saham Anker Bir Sempat Ingin Dijual ke China

Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melepas saham di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) sudah berembus lama.

Yang terbaru, produsen dan distributor minuman bir Anker, Calrsberg, dan San Miguel ini dikabarkan menjual saham Delta ke salah perusahaan asuransi terbesar dunia, asal China, Ping An Insurance Company of China Ltd.

Dikutip Tribunjambi.com dari Tribunnews.com Direktur Pemasaran PT Delta Djakarta Ronny Titiheruw belum mau bicara banyak soal hal ini.

Bahkan dirinya mengklaim baru mengetahui isu ini. Sementara mengenai ketertarikan investor lain dirinya juga belum mau berkomentar. "No comment," kata Ronny menjawab singkat, Senin (7/5).

Baca Juga:

Misteri Supersemar - Mantan Ajudan Soekarno Sebut Bung Karno Dikibuli Soeharto, Apa Maksudnya?

 Pernah Sakit Gigi Tak Kunjung Sembuh? Segera Periksa ke Dokter, Bisa Jadi Gejala Tumor Otak

Kepung Gedung DPRD DKI Jakarta setelah Salat Jumat, FPI dan Jawara, Perselisihan Saham Bir

Wajah Agnez Mo Sekarang Pipi Kempot Bikin Gempar, Pro Kontra Foto Pakai Two Pieces Putih

Zul Zivilia Ditangkap Polisi, Retno Bingung Suami Hilang, Stres Tak Setenar Aishiteru?

Mengutip Forbes, Ping An sempat menjadi perusahaan asuransi terbesar dunia di pertengahan 2017, dengan pendapatan US$ 106 miliar dan laba US$ 9,5 miliar di tahun lalu.

Posisi Ping An, yang juga bergerak di bidang investasi ini tersalip Berkshire Hathaway jelang akhir tahun lalu.

Untuk saat ini, Ronny menjelaskan bahwa perusahaan masih menjalankan bisnis normal. Tahun ini, perusahaan juga membidik kenaikan pendapatan bertumbuh moderat di atas ekonomi nasional.

Sampai berita ini diturunkan pihak Pemprov DKI Jakarta maupun Ping An belum memberikan konfirmasi.

Sebelumnya,rencana penjualan saham ini tak lepas dari janji kampanye Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Kepemilikan modal Pemprov DKI di Delta Djakarta dianggap tak membawa banyak manfaat.

Baca Juga:

 Panah, Tombak dan Peluru Beterbangan, 3 Anggota TNI Gugur Diserang 50-70 KKB di Papua

Terjebak Kangen Mantan Berlebihan, Ramalan Zodiak 8 Maret 2019, Nostalgia Harusnya Biasa Saja

Foto Mesra Gading Marten dan Sophia Latjuba Beredar, sementara Gisella dan Saputra Wijaya

Foto Mesra Gading Marten dan Sophia Latjuba Beredar, sementara Gisella dan Saputra Wijaya

Mata Super Kopassus Bikin Pasukan Elite AS Keder Bila Pertempuran Malam Hari, Tak Perlu NVG

Adapun saat ini kepemilikan saham Pemerintah D.K.I Jakarta di Delta Djakarta sebanyak 23,4%. Sedangkan mayoritas saham masih dimiliki San Miguel Malaysia sebanyak 58,33%. Sedangkan sisa 18,3% dimiliki oleh masyarakat.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menilai secara fundamental dalam tiga tahun terakhir perusahaan bir di bawah merek Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih ini masih positif.

"Hal ini dibuktikan juga perusahaan rajin memberikan dividen tiap tahun. Tandanya cash flow mereka dan manajemen perusahaan juga baik," kata Alfred, Senin (7/5).

Meski saat ini pangsa pasar perusahaan tidak sebesar kompetitornya PT Multi Bintang Indonesia Tbk, hal ini tidak menjadikan produk perusahaan kalah bersaing.

Menurutnya rencana perusahaan untuk ekspor dalam beberapa tahun kedepan membuktikan manajemen terus mau memperkuat jalur distribusi bisnis.

"Harga akuisisinya tentu akan jadi pelik karena pemerintah tentu tidak mau jual murah," tambahya.

Mengenai rencana pengambilan saham, Alfred menilai Pemprov DKI Jakarta hanya melihat dari kacamata ideologi politik dan bukan bisnis.

Ilustrasi bir Anker
Ilustrasi bir Anker (www.fastcoexist.com)

Sebab dari segi kontribusi bisnis kinerja emiten berkode saham DLTA ini konsisten menguntungkan bagi pemerintah daerah.

"Bila jadi dilepas, tentu Pemprov harus mencari pengganti kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa sama dengan Delta Djakarta," lanjutnya.

Sementara bagi PT Delta Djakarta Tbk bila jadi dilepas ke perusahaan negeri tirai bambu tersebut maka akan dapat menambah jalur distribusi ekspor. Sedangkan untuk mengganti core bisnis perusahaan dipastikan akan sulit.

Dari laporan keuangan kuartal I-2018 tercatat penjualan bersih emiten berkode saham DLTA sebesar Rp 224,5 miliar atau naik dari periode sama tahun lalu sebanyak Rp 217,78 miliar.Informasi saja, kapasitas produksi pabrik DLTA di Bekasi yakni 1,1 juta hekto liter per tahun.

Baca Juga:

Kuota Habis? Ini Trik Mudah agar Tetap Bisa Chatting dengan WhatsApp

Dua Bersaudara Hartono Punya Harta Rp 520,8 Triliun, Inilah 10 Orang Terkaya Indonesia 2019

GARA-gara Istri Menolak Berhubungan Badan, Suami Lakukan Hal Mengerikan Ini kepada Bayinya

PENEMBAK Misterius Incar Preman Meresahkan: Sebelum Dieksekusi Mereka Dijemput, Lalu Dikarungi

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved