Kisah Militer

'Mata Super' Kopassus Bikin Pasukan Elite AS Keder Bila Pertempuran Malam Hari, Tak Perlu NVG

Anggota Kopassus bisa ‘melihat’ dalam gelap tanpa dibantu teropong dalam jarak minimal 300 meter.

Editor: Duanto AS
IST
Bela diri prajurit Kopassus 

Anggota Kopassus bisa ‘melihat’ dalam gelap dan mampu menembak tepat layaknya sniper tanpa dibantu teropong dalam jarak minimal 300 meter.

TRIBUNJAMBI.COM - Ini yang membuat pasukan elite negara lain terheran-heran. Mengapa Kopassus bisa menembak dalam kegelapan tanpa bantuan teknologi NVG?

Sampai saat ini, kemampuan rahasia Kopassus ini belum bisa dipecahkan dipecahkan negara lain.

Ternyata perpaduan antara olah pernapasan dan kemampuan fisik menghasilkan kemampuan pasukan elite TNI AD yang dahsyat.

Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik yang kuat, namun juga kecerdasan.

Kopassus Grup 3 Sandi Yudha
Kopassus Grup 3 Sandi Yudha ()

Kopassus juga memiliki kemampuan rahasia lain yang tidak dimiliki pasukan asing negara manapun. Ini memerlukan latihan.

Pada 1980-an, ABRI/TNI hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.

Baca: Pendaki Kopassus Iwan Terayun Kencang di Tebing Puncak Everest, Hantu Gunung Hanya Bisa Melongo

Baca: Jenderal Jebolan Kopassus Terbang ke Thailand, 4 Penyanderaan yang Diselesaikan Pasukan Elite TNI

Baca: Kisah Sniper Kopassus Misterius, Bawa 50 Peluru Habisi 49 Orang, 1 Peluru untuk Diri Sendiri

Baca: Penyamaran Komandan Paspampres Bagai Copet, Naik KRL Bareng Jokowi Tapi Tak Terdeteksi

Saat itu, satuan pasukan khusus dari berbagai negara dijadikan sebagai referensi.

Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.

Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.

Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.

Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional.

Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.

Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.

Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

Ilustrasi: Geladi bersih HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)
Ilustrasi: Geladi bersih HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved