Ditaklukan TNI AL, Ini Sepak Terjang Kapal Pencuri Ikan Andrey Goldov yang 10 Tahun Buat Geger Dunia
Dengan uang sebesar itu yang dapat dihasilkan, sangat wajar mengapa penangkapan ikan ilegal sangat menggiurkan bagi organisasi kriminal.
Melihat ini pemerintah Madagaskar langsung memperingatkan CCAMLR, yang mengatur penangkapan ikan di lautan wilayah selatan sekitar Antartika. Sekali lagi kapal ini dan kru dapat lolos.
Namun, kali ini mereka meninggalkan jejak. Kapal itu dilengkapi dengan sebuah sistem transponder otomatis, yang digunakan untuk mencegah tabrakan antarkapal di lautan.
Sistem identifikasi otomatis atau AIS ini memunculkan sinyal lokasi kapal yang bisa ditangkap peralatan radio atau satelit.
Masalahnya, saat nomor identifikasi AIS untuk kapal ini dimasukkan ke sistem, hasilnya adalah jejak acak di seluruh dunia. Secara berbarengan Andrey Dolgov bisa terlihat berada di lepas pantai Kepulauan Falkland, Fiji, atau Norwegia.
"Mereka mengacaukan identitas dengan cara menipu sistem AIS," kata Charles Kilgour, analis OceanMind, organisasi nirlaba yang menganalisis data kapal di lautan.
Baca Juga:
Misteri Kematian 4 Bintang Film Dewasa: Ada Fakta Mengerikan Dibalik Industri Ini
Kasus OTT CPNS Muarojambi Masuki Tahap Dua, Nasib Yusuf Ditentukan di Pengadilan
Rumah Papan di Pematang Gadung Terbakar, Emas 4 Suku Lenyap
VIDEO: Begini Cara Belanja di Mandala Mart Agar Bisa Dapatkan TV
Teknik itu membuat Andrey Dolgov bisa terlihat di 100 lokasi secara bersamaan.
Lalu, para pemburu Andrey Dolgov mendapatkan peringatan baru. Kapal itu muncul di lepas pantai Maputo, Mozambik.
Aparat keamanan Mozambik yang naik ke kapal itu menemukan peralatan ilegal dan dokumen registrasi palsu.
Mozambik secara resmi menahan kapal itu, menyita dokumennya, dan paspor seluruh krunya.
Namun, sebelum investigasi berlanjut, Andrey Dolgov sekali lagi dapat meloloskan diri di bawah hidung pemerintah.
Meski kapal itu lolos, Kilgour dan timnya memiliki identifikasi positif serta waktu dan lokasi tepat Andrey Dolgov.
Dengan menggunakan satelit yang sedang melintas, tim ini mampu menangkap citra radar yang menunjukkan kapal tersebut berada di lepas pantai Maputo.
Teknik ini membuat mereka memahami cara melacak jejak AIS untuk menemukan lokasi tepat kapal tersebut.
"Kami menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi kapal-kapal potensial menggunakan celah sintetis citra radar," kata Kilgour yang kini bekerja untuk Global Fishing Watch.
Global Fishing Watch adalah sebauah proyek yang didukung Google untuk memantau kapal-kapal penangkap ikan di seluruh dunia.