Beruang 'Jalan-jalan'di Permukiman Jangkat, Warga sudah Beberapa Hari Ini Ketakutan
Bahkan beruang-beruang itu memangsa hewan ternak dan merusak tanaman warga Jangkat. Ini kisahnya.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Suara keras itu diharapkan bisa menghalau beruang untuk tidak mendekati pemukiman warga dan kembali ke hutan.
Pihak BKSDA juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas perladangan dalam kawasan hutan konservasi atau hutan negara tanpa izin.
Selain itu, untuk mencegah beruang memangsa ternak warga diimbau menggantungkan kain basah yang sudah direndam dengan pemutih pakaian di sudut-sudut kandang dan rumah.

"Jika masih meresahkan, upaya terakhir kita bersama Kades Lubuk Pungguk dan warga masyarakat melakukan pemasangan perangkap/kerangkeng di TKP untuk menjebak beruang tersebut. Itu solusi terakhir," terang Udin.
Menurutnya, beruang-beruang masuk ke pemukiman masyarakat karena karena saat ini musim buah.
"Selain itu pakan di habitat asli beruang sudah berkurang karena adanya akvitas manusia," sebut Udin.
Pernah Jatuh Korban
Konflik antara beruang dan manusia di Provinsi Jambi termasuk yang paling sering. Setidaknya itu terlihat dari data BKSDA Provinsi Jambi pada 2017.
Angka itu mengalahkan konflik manusia dan harimau Sumatera yang hanya ada empat kasus. Catatan Tribun, dalam dua tahun terakhir setidaknya ada dua kasus serangan beruang yang mengakibatkan jatuhnya korban.
Kasus tersebut terjadi pada pengujung 2017. Ketika itu kawanan beruang masuk ke ladang di Desa Air Terjun Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci. Petani yang sedang mencari bibit kulit manis diserang seekor beruang bersama anaknya.
Petani tersebut mengalami luka-luka dan harus menerima 95 jahitan. Ia selamat setelah ditolong oleh rekannya.
Kasus lainnya terjadi pada April di tahun yang sama. Dua orang petani di Kabupaten Batanghari, diserang kawanan beruang. Akibatnya seorang di antara mereka diamputasi.
Kejadian itu terjadi di Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Pemayung. Korban saat ituhendak mencari kayu untuk membuat pondok. Saat di lokasi kejadian, petani karet itu melihat seekor anak beruang terkena jerat. Tiba-tiba, muncul tiga ekor beruang dewasa dan langsung menyerang mereka.
IKUTI KAMI DI IG:
Mulai Sekarang Kurangi Penggunaan Garam Dapur, Beresiko Kanker Lambung yang Sangat Berbahaya
Ustaz Abdul Somad Tolak Hadiah Mobil, Walau Berdakwah Kena Hujan & Panas serta Pakai Sepeda Motor
Meski Lulus CPNS Pemkab Muarojambi, Peserta Ini Dianggap Mengundurkan Diri, BKD Beberkan Alasannya