Beruang 'Jalan-jalan'di Permukiman Jangkat, Warga sudah Beberapa Hari Ini Ketakutan

Bahkan beruang-beruang itu memangsa hewan ternak dan merusak tanaman warga Jangkat. Ini kisahnya.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Ilustrasi Beruang di Tanjung Batu Kecamatan Keliling Danau, Kerinci. 

Bahkan beruang-beruang itu memangsa hewan ternak dan merusak tanaman warga Jangkat. Ini kisahnya.

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Belum lagi ketakutan warga desa di Kecamatan Bukit Kerman, Kerinci, terhadap beruang hilang, 'teror' yang sama menimpa warga di Jangkat, Kabupaten Merangin.

Beruang masuk ke permukiman.

Beberapa hari terakhir warga Desa Lubuk Pungguk dan Muara Madras, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin diresahkan dengan munculnya sekelompok beruang.

Bahkan beruang-beruang itu memangsa hewan ternak dan merusak tanaman warga setempat.

Untuk diketahui, sebelumnya beruang juga membaut warga di Deas Pulau Pandan dan Karang Pandan, Kecamatan Bukit Kerman ketakutan.

Kepala Desa Lubuk Pungguk, Adi Sutra ketika dihubungi mengakui adanya kejadian itu.

Menurut dia, kelompok beruang tersebut sudah menampakkan diri sejak sebulan terakhir.

"Beruang itu meresahkan sudah hampir sebulan ini, yang dimakannya ayam sudah tidak terhitung lagi dan juga kambing warga," ujar Adi Sutra, Senin (18/2).

Menurut Adi Sutra sudah ada pihak dari dinas kehutanan yang memberikan perangkap beruang.

Baca Juga:

 2/3 Lambung Sunarti Hilang, Nasib Wanita Obesitas di Tangan Tim Dokter Bedah Bandung

 Hasil Pertandingan Piala FA Babak 16 Besar Manchester United vs Chelsea, Pogba Memukau

 Konsumsi Jahe Secara Rutin, Kanker dan Penyakit Lainnya Bisa Menjauh dari Tubuhmu

 Mayat di dalam Kantong Plastik Hidup Lagi, Polisi Kaget: Ternyata Ini Kejadian Sebenarnya

 Anggota Kopassus Berkaki Satu Dicari-cari Soeharto, Disiksa Musuh Tapi Tak Bocorkan Rahasia Perang

Namun hingga hari ini tidak satu ekor pun yang berhasil ditangkap.

"Sudah ada orang kehutanan yang memberikan perangkap untuk menangkap, namun karena disuruh warga yang memasang jadi belum efektif dan belum berhasil menangkapnya," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Muhlisin warga Muaro Madras.

Kata dia, saat ini beberapa warga takut untuk turun ke kebun.

"Sudah sering beruang itu dipergoki warga," kata Muhlisin.

Dia berharap agar pihak terkait turun ke lapangan untuk menangkap ataupun mengusir beruang-beruang tersebut dari sekitar desa.

Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan bisa menyerang warga.

"Sayo khawatir beruang tersebut menyerang warga, apalagi saat ke kebun," imbuhnya.

08082018_beruang serang rumah
Ilustrasi Beruang serang rumah (Tribun Jambi/Herupitra)

Andi warga Lubuk Pungguk menyebut jika beruang tersebut sangat meresahkan warga.

Banyak kambing, ayam, dan hewan ternak lainnya dimakan oleh beruang tersebut.

"Sayuran juga banyak dirusak oleh sekelompok beruang itu," kata Andi seraya mengatakan kini mereka waswas jika pergi ke kebun.

"Apalagi sendirian," tuturnya.

Dia menduga munculnya beruang tersebut karena hutan di sekitar desa sudah banyak digarap untuk dijadikan kebun.

"Itu kemungkinan saja (hutan digarap dijadikan kebun). Kabarnya begitu, tapi saya tidak tahu pasti juga," imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam rentang waktu hampir bersamaan beruang juga muncul di Kerinci.

Menurut Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kerinci, Neneng Susanti beruang bukan hanya muncul di

Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan. Tapi, kata dia, juga di desa lain. ABahkan di kabupaten lain juga,@ ucapnya.

"Hal ini juga sehubungan dengan adanya musim buah di setiap daerah. Makanya mereka turun perkebunan dan ke permukiman warga, untuk mencari makanan" sebutnya.

Terkait keluarnya beruang dari habitatnya tersebut Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Jambi Udin Ikhwanuddin, saat dikonfirmasi Tribun Jambi menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya.

Termasuk berkoordinasi dengan Kades Lubuk Pungguk untuk melakukan pengecekan dan patroli bersama ke TKP.

"Dari hasil cek tim kita di TKP, beruang telah memangsa ternak ayam dan merusak kandang milik warga," sebut Udin.

Selanjutnya, kata dia, tim melakukan upaya penghalauan dengan membunyikan meriam spiritus di sekitar lokasi.

Suara keras itu diharapkan bisa menghalau beruang untuk tidak mendekati pemukiman warga dan kembali ke hutan.

Pihak BKSDA juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas perladangan dalam kawasan hutan konservasi atau hutan negara tanpa izin.

Selain itu, untuk mencegah beruang memangsa ternak warga diimbau menggantungkan kain basah yang sudah direndam dengan pemutih pakaian di sudut-sudut kandang dan rumah.

Beruang di Tanjung Batu Kecamatan Keliling Danau
Ilustrasi: Beruang di Tanjung Batu Kecamatan Keliling Danau (TRIBUNJAMBI)

"Jika masih meresahkan, upaya terakhir kita bersama Kades Lubuk Pungguk dan warga masyarakat melakukan pemasangan perangkap/kerangkeng di TKP untuk menjebak beruang tersebut. Itu solusi terakhir," terang Udin.

Menurutnya, beruang-beruang masuk ke pemukiman masyarakat karena karena saat ini musim buah.

"Selain itu pakan di habitat asli beruang sudah berkurang karena adanya akvitas manusia," sebut Udin.

Pernah Jatuh Korban

Konflik antara beruang dan manusia di Provinsi Jambi termasuk yang paling sering. Setidaknya itu terlihat dari data BKSDA Provinsi Jambi pada 2017.

Angka itu mengalahkan konflik manusia dan harimau Sumatera yang hanya ada empat kasus. Catatan Tribun, dalam dua tahun terakhir setidaknya ada dua kasus serangan beruang yang mengakibatkan jatuhnya korban.

Kasus tersebut terjadi pada pengujung 2017. Ketika itu kawanan beruang masuk ke ladang di Desa Air Terjun Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci. Petani yang sedang mencari bibit kulit manis diserang seekor beruang bersama anaknya.

Petani tersebut mengalami luka-luka dan harus menerima 95 jahitan. Ia selamat setelah ditolong oleh rekannya.

Kasus lainnya terjadi pada April di tahun yang sama. Dua orang petani di Kabupaten Batanghari, diserang kawanan beruang. Akibatnya seorang di antara mereka diamputasi.

Kejadian itu terjadi di Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Pemayung. Korban saat ituhendak mencari kayu untuk membuat pondok. Saat di lokasi kejadian, petani karet itu melihat seekor anak beruang terkena jerat. Tiba-tiba, muncul tiga ekor beruang dewasa dan langsung menyerang mereka.

IKUTI KAMI DI IG:

 Hasil Piala FA: Chelsea vs Manchester United, Gol Ander Herrera dan Paul Pogba Bawa MU Menang

 Mulai Sekarang Kurangi Penggunaan Garam Dapur, Beresiko Kanker Lambung yang Sangat Berbahaya

 Ustaz Abdul Somad Tolak Hadiah Mobil, Walau Berdakwah Kena Hujan & Panas serta Pakai Sepeda Motor

 Meski Lulus CPNS Pemkab Muarojambi, Peserta Ini Dianggap Mengundurkan Diri, BKD Beberkan Alasannya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved